TOPIK
Demo Tambang Pasir
-
Meski ikut menolak, Kades meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah, agar tidak terjadi kericuhan atau keributan antar sesama.
-
Terlihat para warga, mulai dari emak-emak, remaja, orang dewasa, turut turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.
-
Kordinator Lapangan, Taufik mengatakan, masyarakat desa Pangale dengan tegas menolak adanya rencana tambang masuk di desa mereka.
-
Keputusan itu diambil setelah Camat Ulumanda, Muhammad Arif, turun langsung menemui warga dan memberikan jaminan bahwa Bupati Majene akan temui warga
-
Banyak pengendara roda dua maupun roda empat terpaksa menepi di pinggir jalan, menunggu akses dibuka.
-
Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas lumpuh total. Kendaraan dari dua arah terpaksa berhenti karena tidak bisa melintasi jalur yang diblokir massa
-
Sulkarnain mengatakan, massa aksi tergabung dalam Aliansi Rakyat Sulbar itu tidak semuanya aktivis.
-
Sulkarnain mengungkapkan, aksi damai mereka justru diwarnai tindakan kekerasan dan penangkapan.
-
Aksi saling dorong antara aparat keamanan, baik Satpol PP dan Kepolisian tak terhindari.
-
Di hadapan massa, SDK menegaskan kepada masyarakat siap mencabut izin tambang melanggar hukum.
-
Dari balik kendaraan dinas Alphard DC 1, SDK meminta agar massa dipanggil karena ia ingin berdialog.
-
Di pintu gerbang utama, dua unit mobil water cannon terlihat terparkir sejajar, meskipun gerbang belum ditutup sepenuhnya.
-
Pantauan di lokasi menunjukkan pintu gerbang besi warna hitam kantor tersebut telah dikunci dari dalam.
-
Ia menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah menerima surat pemberitahuan terkait rencana aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh masyarakat
-
WALHI menilai pernyataan SDK sebagai bentuk lempar tanggung jawab, dan kegagalan membaca peran strategis kepala daerah
-
Selain itu, Suhardi Duka juga menyampaikan bahwa izin itu bukan dari Pemprov Sulbar, melainkan dari pemerintah pusat.
-
Sukarnain memperingatkan bahwa massa akan kembali dengan jumlah lebih besar jika janji tersebut tidak ditepati.
-
aparat kepolisian bertindak tegas dengan mencoba mengusir massa, karena dianggap melewati batas waktu
-
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sulbar Tolak Tambang Pasir terancam dibubarkan paksa oleh polisi.
-
Para peserta aksi berasal dari berbagai daerah terdampak, yakni Karossa (Kabupaten Mamuju Tengah), Kalukku, dan Tapalang (Kabupaten Mamuju).
-
Para massa aksi itu membawa helm dan tameng lalu membanting helm bahkan membuangnya keluar dari barisan para pengunjuk rasa
-
Petugas gabungan dan sejumlah massa aksi kemudian membawa wanita itu ke RS Bhayangkara Mamuju untuk mendapat perawatan.
-
Aksi ini mereka laksanakan untuk menolak aktivitas tambang pasir di Karossa, Mamuju Tengah dan Kalukku serta Tapalang
-
Mereka menuntut agar Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), secara langsung menerima aspirasi mereka, namun gubernur berada di Jakarta saat ini
-
Dalam tuntutannya, massa mengangap kegiatan tambang pasir mengancam kelestarian lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat setempat.
-
Koordinator lapangan aksi, Muhammad Rezky Aditya, menyatakan bahwa tambang pasir di Sampaga telah menimbulkan berbagai dampak negatif.
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved