Demo Tambang Pasir

Ratusan Emak-emak Turun Tangan Demo 'Usir' Perusahaan Tambang Pasir di Pangale Mamuju Tengah

Terlihat para warga, mulai dari emak-emak, remaja, orang dewasa, turut turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.

Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
TOLAK TAMBANG - Warga saat melakukan aksi penolakan tambang beroperasi di Desa Pangale, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat, Sabtu (12/7/2025). Mereka dengan tegas menolak rencana tambang. (Sandi/Tribun) 


TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Demo penolakan tambang pasir kini kembali terjadi di Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (12/7/2025).

Kali ini warga  Pangale, Kecamatan Pangale, ramai turun ke jalan meneriakkan penolakan terhadap keberadaan tambang di wilayah mereka.

Para warga itu merasa khawatir, jika aktivitas tambang itu merusak ekosistem lingkungan dan menganggu mata pencaharian warga setempat.

Baca juga: Ratusan Warga Pangale Mateng Demo Protes Keberadaan Tambang Pasir, Aktivitas Harus Dihentikan

Baca juga: Kronologi Oknum Tokoh Agama di Mamuju Lecehkan 3 Anak di Bawah Umur, Polisi Selidiki

Dari rasa was-was  itu, ratusan warga Pangale memillih untuk berteriak atau aksi unjuk rasa menolak tambang pasir itu.

Terlihat para warga, mulai dari emak-emak, remaja, orang dewasa, turut turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.

Mereka membawa spanduk bertuliskan "Menolak Keras tambang pasir di Muara Sungai".

Bahkan para ibu-ibu dan massa aksi lainya membawa benda semacam kayu, sebagai bentuk perlawanan untuk mengusir para penambang di daerahnya.

Dimana, warga menuntut dihentikannya segala bentuk kegiatan pertambangan yang dianggap merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir.

Kordinator Lapangan, Taufik mengatakan, masyarakat desa Pangale dengan tegas menolak adanya rencana tambang masuk di desa mereka.

Hal itu dikarenakan memicu kerusakan lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat setempat.

“Aksi kami selain bentuk dari penolakan keras terhadap tambang pasir, kami juga ingin melihat apakah pemdes kami pro terhadap rakyat atau pro terhadap tambang atau investor,” ucap Taufik kepada awak media saat dikonfirmasi, Sabtu (12/7/2025).

Menurut Taufik, dari aksi mereka lakukan hari ini, mereka sudah mendapatkan jawaban terkait sikap Pemerintah Desa (Pemdes).(*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved