Demo Tambang Pasir

Kades Pangale Mateng Sepakat Tolak Tambang Pasir, Minta Warga Jaga Kondusivitas

Meski ikut menolak, Kades meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah, agar tidak terjadi kericuhan atau keributan antar sesama.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
Sandi Anugrah
TOLAK TAMBANG - Warga saat melakukan aksi penolakan tambang beroperasi di Desa Pangale, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah Sulawesi Barat, Sabtu (12/7/2025). Mereka dengan tegas menolak rencana tambang. (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pemerintah Desa Pangale, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) ikut menyatakan penolakan terhadap rencana tambang beroperasi di muara sungai.

"Selaku pemerintah, Saya akan selalu berada bersama masyarakat kami tidak bisa terpisah dengan masyarakat kami," tegas Kepala Desa Pangale, Muh Kasim, Minggu (13/7/2025).

"Olehnya itu, kami sepakat bersama-sama menolak rencana tambang, Saya di pihak masyarakat," tambahnya.

Meski demikian, dirinya tetap meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah, agar tidak terjadi kericuhan atau keributan antar sesama.

"Saya paham, persoalan (tambang) ini pasti ada pro dan kontra, olehnya itu mari kita sama-sama menjaga kerukunan dan persatuan kampung kita," harapnya.

Baca juga: Mabuk Hingga Tak Sadarkan Diri Dua Pemuda Mabuk di Anjungan Manakarra Mamuju Diamankan Polisi

Baca juga: Warga Ramai Berburu Seragam Sekolah di Topoyo Mateng, Harga Rp150 Ribu Hingga Rp500 Ribu Sepasang

Selain itu, ia juga berharap, Pemerintah baik itu Provinsi maupun pusat bisa menyelesaikan permintaan masyarakat untuk tidak mengijinkan tambang pasir beroperasi di desanya.

"Harapan kedepan, persoalan ini bisa diatasi kedepan," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Sekitar 300 lebih warga Pangale, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan aksi penolakan tambang.

Aksi unjuk rasa dilakukan di Kantor Desa setempat, pada Sabtu (12/7/2025) kemarin.

Mereka turun kejalan dengan membawa spanduk bertuliskan "Menolak Keras tambang pasir di Muara Sungai.

Aksi penolakan ini dilakukan terhadap rencana aktivitas tambang pasir di muara Sungai Karama, Desa Pangale, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah.

Dimana, warga menuntut dihentikannya segala bentuk kegiatan pertambangan yang dianggap merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved