TOPIK
Stunting Sulbar
-
Kepala BKKBN pusat, Hasto Wardoyo mengukuhkan seluruh kaka asuh di semua provinsi termasuk Sulbar.
-
Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Lita Febrianti.
-
Peningkatan angka stunting di Sulbar menurut Pj Gubernur, Akmal Malik, disebabkan tingginya angka perkawinan dini.
-
Dalam inpeksi mendadak tersebut, Akmal Malik didampingi perwakilan Dinkes Sulbar dr Indahwati dan Kepala Puskesmas Rangas.
-
Perda ini akan mengatur dan menjadi panduan dalam menangani stunting di Sulbar.
-
Dua lokasi menjadi program pertama yang akan diintervensi yakni Desa Sumare dan Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar.
-
Sebanyak 16 keluarga beresiko stunting di Desa Sumare dan 38 keluarga beresiko stunting di Kelurahan Rangas menerima bantuan
-
Pemprov sendiri telah mendorong setiap pejabat eselon menjadi pengapu keluarga beresiko stunting.
-
Koordinator aksi HMI Cabang Manakarra Marsil memulai dialog dengan mempertanyakan penggunaan anggaran Rp 27 miliar.
-
Atas arahan tersebut PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik mendorong agar penanganan Stunting di Sulbar berbasis Data Desa Presisi (DDP)
-
Angka penderita stunting Sulbar tertinggi kedua di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur (NTT). Penderita stunting Sulbar diangka 35 persen.
-
Terkait hal ini, Wapres meminta, koordinasi dilakukan sampai ke tingkat bawah, sehingga program percepatan penurunan stunting dapat optimal
-
Dirinya menyebutkan, Sulbar harus dapat memenuhi target nasional pada 2024 mendatang.
-
Asran Masdy mengatakan, Dinas Kesehatan merupakan salah satu komponen garda terdepan bagi pemerintah daerah untuk menuntaskan permasalahan stunting.
-
dr Misbah berharap kolaborasi bersama pemerintah dapat membuahkan hasil maksimal dalam penuruanan stunting.
-
Kepala BKKBN Sulbar, Nuryamin mengaku masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penerapan program-program yang telah dirancang.
-
Penanganan stunting Sulbar 2023 dengan anggaran Rp 16 miliar dibagi-bagi ke masing-masing kabupaten.
-
Kepala BKKBN Sulbar, Nuryamin mengaku masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penerapan program-program yang telah dirancang.
-
Angkat stunting Pasaangkayu tersebut lebih rendah 2,83 persen dibandingkankan dengan tahun 2021 yang mencapai 28,6 persen.
-
Lanjut Nuryamin, untuk pencapaian tahun 2023 ditargetkan 23.52 persen, dan 18.61 persen target pada tahun 2024.
-
Pemerintah daerah membentuk tim percepatan penanganan stunting (TPPS) yang diketuai Wakil Bupati Mamasa, Marthinus Tiranda.
-
Hartono mengatakan bahwa Pj Gubernur tidak bermaksud menciderai para kepala desa maupun camat soal anggaran stunting.
-
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan kendala penanganan stunting selama ini kurangnya kerjasama semua tingkatan.
-
PII akan membantu Sulbar juga dalam penanganan stunting yang masih berada diurutan kedua se-Indonesia.
-
Dinas Kesehatan Sulbar berencana memusatkan monitoring stunting Sulbar oleh Wakil presiden Maruf Amin di Rangas.
-
Kunjungan Maruf Amin akan dilakukan pada bulan Februari atau Maret tahun 2023 mendatang.
-
Suraidah juga tertarik soal peraturan daerah (Perda) CSR dan Baznasnya Jawa Tengah.
-
Ganjar menggunakan selendang saqbe mandar yang merupakan produk lokal Sulbar.
-
Sekprov Muhammad Idris mengatakan Sulbar saat ini angka stuntingnya kedua di Indonesia untuk menurunkan tidak cukup tangan BKKBN saja.
-
Hingga Agustus 2022 ini, BKKBN Sulbar telah membangun 176 Keluarga Berkualitas (KB) yang tersebar di setiap kabupaten.
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved