Stunting Sulbar

IDI Mamuju Akan Bantu Pemerintah Turunkan Angka Stunting

dr Misbah berharap kolaborasi bersama pemerintah dapat membuahkan hasil maksimal dalam penuruanan stunting.

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Zuhaji
Ketua IDI Mamuju, dr Muhammad Misbah usai dilantik kembali pada masa periode 2023-2026 di Ballroom Hotel Maleo, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (5/2/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Mamuju, ikut berpartisipasi menekan stunting yang dinilai cukup tinggi

Hal tersebut disampaikan, Ketua IDI Mamuju, dr Muhammad Misbah usai dilantik kembali pada masa periode 2023-2026 di Ballroom Hotel Maleo, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (5/2/2023).

"Untuk Sulbar sendirikan kita tertinggi kedua, kedepan kami akan melakukan penguatan organisasi terlebih dahulu," ungkapnya kepada Tribun-Sulbar.com di tempat yang sama, Minggu (5/2/2023).

Kata dia, terjadi beberapa kendapa di masa kepengurusan sebelumnya.

Persoalan utama saat itu lantaran pesatnya penyebaran pandemi covid-19 yang membuat sejumlah wilayah di Indonesia khususnya Mamuju ikut terdampak.

"Itu kendalanya, sehingga ini mengajarkan kita bagaimana bisa bekerjasama dari semua lini termasuk teman-teman profesi kesehatan,"

dr Misabah berkomitmen agar bagaimana stunting di Mamuju bisa menurun dan anak-anak Sulbar dapat tumbuh dengan sehat.

"IDI Mamuju sudah melakukan diskusi bersama dengan bupati, memikirkan cara untuk menyelamatkan generasi bangsa bebas dari stunting,"

Dengan sumberdaya yang ada, dr Misbah berharap kolaborasi bersama pemerintah dapat membuahkan hasil maksimal dalam penuruanan stunting.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg Asran Masdy akan memonitoring penanganan stunting.

Mengingat Sulbar peringkat kedua paling tinggi angka stuntingnya di Indonesia.

"Jadi di Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar akan dikunjungi, karena dikhawatirkan kalau jauh," kata Asran, saat dihubunginya, Rabu (18/1/2023).

Alternatif kedua akan dibawa ke Bambu, Kecamatan Mamunyu, Mamuju, Sulbar.

"Monitoringnya mencari data kemiskinan dan relevansi kekurangan gizi anak," ungkap Asran.

Ini memang sudah masuk dalam program kerjanya terkait kesehatan ibu dan anak.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved