Stunting Sulbar
Angka Stunting Sulbar Tahun 2022 Naik, Sudah Mendekati Nusa Tenggara Timur
Lanjut Nuryamin, untuk pencapaian tahun 2023 ditargetkan 23.52 persen, dan 18.61 persen target pada tahun 2024.
Penulis: Zuhaji | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Barat (Sulbar) Nuryamin menyampaikan data pravelensi stunting 2022 tidak sesuai harapan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pravelensi stunting tahun 2021 mencapai 33.8 persen, sementara target pencapaian hingga akhir tahun 2022 seharusnya berada diangka 28.49 persen.
"Tapi naik, 2022 itu sampai 35.00 persen, nyaris sama dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 35.03 persen," ungkap Nuryamin saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com disela-sela kegiatan dinasnya di luar Mamuju, Jumat (27/1/2023).
Lanjut Nuryamin, untuk pencapaian tahun 2023 ditargetkan 23.52 persen, dan 18.61 persen target pada tahun 2024.
Pihaknya telah melakukan Audit Kasus Stunting (AKS) serta pemetaan wilayah melibatkan tim pakar dari dokter gizi klinik dan dokter anak.
"Audit sekitar 2-3 bulan lamanya, kita ambil sampling berdasarkan data yang masuk," ujarnya.
Beberapa desa yang dijadikan sampel yakni:
• Kabupaten Mamuju
- Desa Babana, Kecamatan Kalukku
• Kabupaten Polewali Mandar (Polman)
- Desa Katumbangan, Kecamatan
Campalagian
- Desa Galung Tulu, Kecamatan
Balanipa
- Desa Takatidung, Kecamatan Polewali
• Kabupaten Majene
- Desa Bonde Utara, Kecamatan
Pamboang
Anak Stunting di Sulbar Capai 19 Ribu, Lebihi Jumlah Penduduk Kecamatan Sampaga |
![]() |
---|
Seribu Lebih Anak di Mamuju Tengah Masuk Kategori Stunting, Sulbar Tertinggi di Sulawesi |
![]() |
---|
BKKBN Sulbar Integrasi Bersama Mitra Kerja Dukung Program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting |
![]() |
---|
Pj Bahtiar Kecewa Lihat APBD Sulbar 2024 Tak ada Alokasi Khusus Tangani Stunting |
![]() |
---|
22 Ribu Lebih Anak di Sulbar Stunting, Kabupaten Polman Terbanyak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.