Opini

Segera Tuntaskan Kemiskinan Jika Ingin Indonesia Emas 2045 Terwujud

Dapat disimpulkan bahwa di antara 100 penduduk terdapat 11 orang miskin dan di antara 11 orang tersebut, satu di antaranya orang miskin ekstrem. 

Editor: Ilham Mulyawan
ist
Sri Mulyani, Stastisi BPS Sulbar 

Oleh:
Sri Mulyani
Statistisi BPS Provinsi Sulawesi Barat

TRIBUN-SULBAR.COM - Permasalahan kemiskinan harus segera dituntaskan jika kita ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045

Kemiskinan ibarat lingkaran setan yang dapat menjadi sebab sekaligus akibat. Kemiskinan berdampak pada ketidakmampuan membiayai pendidikan yang tinggi sehingga cara instan pasca putus sekolah adalah menikah dini. 

Dengan bekal pendidikan yang kurang memadai dan pernikahan dini mengakibatkan tidak mampu mencukupi gizi sehingga generasi yang dihasilkan menderita stunting. 

Bahkan banyak dampak lain dapat ditimbulkan dan menjadi lingkaran setan yang tidak akan selesai jika tidak segera diputus. 

Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan angka kemiskinan Sulawesi Barat pada Maret 2024 sebesar 11,21 persen, turun 0,28 persen poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, penurunan angka kemiskinan ini masih belum dapat mencapai di bawah dua digit. 

Pada periode yang sama, angka kemiskinan ekstrem sebesar 1,46 persen. Dapat disimpulkan bahwa di antara 100 penduduk terdapat 11 orang miskin dan di antara 11 orang tersebut, satu di antaranya orang miskin ekstrem. 

Jika dilihat secara absolut, penduduk miskin Sulawesi Barat berkurang sebanyak 1,95 ribu jiwa. 

Suatu hal yang menggembirakan bahwa jumlah penduduk miskin di Sulawesi Barat berkurang. 

Namun disisi lain, masih menjadi PR bagi pemerintah daerah adalah angka miskin ekstrem Sulawesi Barat meningkat dari periode sebelumnya yang hanya sebesar 0,75 persen.

Baca juga: Polisi Ciduk 4 Pencuri Sarang Walet di Polman, Sudah Empat Kali Beraksi Ada Satu Buron

Baca juga: Rincian Jadwal Kapal Pelni KM Nggapulu Oktober - November 2024: Update Terbaru hingga 10 November

Pemerintah daerah perlu segera menyiapkan langkah-langkah strategis, apalagi saat ini sudah menjelang akhir tahun, saat-saat menjelang pengesahan APBD 2025. Seharusnya langkah-langkah strategis untuk mengurangi tingkat kemiskinan, apalagi menghapuskan miskin ekstrem harus segera dituntaskan.

Strategi khusus

Untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, memerlukan beberapa strategi khusus yang perlu dilakukan oleh pemerintah. 

Pertama adalah memastikan penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem mendapatkan bantuan sosial sehingga untuk menopang kehidupan sehari-hari dapat terbantu. 

Hasil dari pendataan Susenas Maret 2024 menunjukan bahwa terdapat penurunan pengeluaran penduduk tingkat kesejahteraan terendah  sebesar 0,75 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved