Opini
Wajah Baru Pendidikan Indonesia
Pendidikan bukan sekadar urusan ruang kelas, tetapi denyut kehidupan bangsa di masa mendatang
Furqan Mawardi
Dosen Universitas Muhammadiyah Mamuju
TRIBUN-SULBA.COM, MAMUJU - Setiap zaman menuntut wajah baru pendidikan.
Wajah itu kini mulai tampak, dimana anak-anak yang tumbuh dengan semangat belajar, guru-guru yang dihargai jerih payahnya, dan sekolah-sekolah yang berdaya menggerakkan perubahan.
Pendidikan bukan sekadar urusan ruang kelas, tetapi denyut kehidupan bangsa.
Dari sanalah, kelak akan lahir generasi yang menentukan arah dan masa depan negeri ini.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, sejak Oktober 2024 hingga Oktober 2025, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan langkah besar dengan menghadirkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
Dengan total anggaran Rp181,72 triliun, berbagai program prioritas dijalankan untuk memastikan akses, kualitas, dan pemerataan pendidikan benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dari ujung Sabang hingga Merauke.
Gerakan 7 Kebiasaan Hebat
Sebuah bangsa tidak akan pernah lebih kuat dari karakter anak-anaknya.
Karena itu, pemerintah menanamkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu : bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.
Gerakan sederhana ini sejatinya adalah langkah besar menanamkan disiplin, spiritualitas, dan gaya hidup sehat sejak dini.
Anak-anak diajak mengenal nilai bukan melalui ceramah panjang, tetapi lewat kebiasaan sehari-hari yang membentuk karakter.
Program ini bukan sekadar retorika moral, melainkan wujud pendidikan yang memadukan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ketika anak terbiasa beribadah dengan tertib, menghargai waktu, serta hidup bersih dan sehat, di situlah pendidikan menjelma menjadi pembiasaan, bukan sekadar pengajaran.
Pilar Utama Pendidikan Bermutu

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.