Opini
Pilar-pilar Pencegahan Kekerasan pada Anak
Kemudian dari sisi pelaku, paling banyak merupakan teman atau pacar yakni 809 pelaku, 702 orang tua, keluarga atau saudara 285 orang, hingga guru 182
Sungguh sistem pendidikan ini gagal melahirkan individu yang berakhlak mulia. Sebaliknya, sistem ini justru menghasilkan generasi yang krisis jati diri. Tidak mengenal siapa dirinya dan Penciptanya. Tidak memahami tujuan kehidupan di muka bumi ini.
Akibatnya, bukannya menjadikan syariat sebagai standar berperilaku, remaja malah menjadikan kepuasan jasmani sebagai tujuan.
Sehingga, jika melakukan kekerasan seksual atau menyakiti orang lain membuatnya puas, maka akan dia lakukan.
Tanpa memandang apakah ia mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia maupun di akhirat kelak.
Selain dari lingkungan keluarga, pendidikan sekularisme juga dibentuk dari lingkungan sekitar atau masyarakat.
Masyarakat hari ini cenderung individualis. Mereka tidak peduli atas apa yang terjadi dengan sekitarnya. Bila ada tetangganya yang melakukan kesalahan, masyarakat tidak terbiasa mengingatkan.
Bahkan membiarkan masyarakatnya menjelma menjadi cuek, sekuler dan kapitalis.
Dari aspek penerapan sistem sanksi oleh negara, ternyata belum mampu mengatasi dan mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak. Bahkan yang terjadi kasus kekerasan semakin meningkat.
Sangat berbeda dengan sistem kapitalisme, Khilafah sebagai sistem yang dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah saw.
berdiri selama kurang lebih 1300 tahun lamanya. Khilafah terbukti mampu menciptakan peradaban Islam yang berakhlak mulia dan beradab. Semua ini tidak lepas dari ketaatan dan ketundukan manusia pada aturan Allah Subhanahu wa Taala.
Hal ini terwujud disebabkan syariat Islam tegak atas 3 pilar yakni adanya keimanan dan ketakwaan individu, kontrol masyarakat dengan amar maruf nahi mungkar, dan penerapan syariat Islam oleh negara.
Pembentukan ketakwaan individu dimulai dari keluarga, khususnya seorang ibu sebagai madrasah unggulan bagi anak.
Peran mendidik generasi dipahami sebagai amal yang akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat sehingga mereka akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah ini.
Di sisi lain, khilafah memberi dukungan bagi para keluarga agar para laki-laki melaksanakan kewajiban mencari nafkah dengan sempurna. Hal ini akan memudahkan para ibu menjalankan peran strategisnya di rumah.
Selain itu, khilafah hanya akan menerapkan sistem pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam, pembentukan kepribadian Islam menjadi tujuannya. Sehingga mereka akan selalu berusaha bersikap sesuai dengan standar syariat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/drg-Rubiah-Lenrang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.