Hari Jadi Mamuju
Refleksi HUT Mamuju 2025: Membangkitkan Jiwa Manakarra Menuju Kemandirian dan Kesejatraan
Mamuju, yang akrab disebut "Bumi Manakarra," adalah tanah pusaka yang diberkahi dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah.
Semua kita warga Mamuju hendaknya menyingsingkan lengan, bahu membahu demi kemajuan bersama. Bumi Manakarra. Ibarat tali kekang komando di pegang bersama semua harus siap.
"Di Innemo Mencolli”
Analogi Pesawat. Dengan Semangat Manakarra yang kita cintai, saatnya semua lepas landas menuju cita-cita, tak ada lagi yang tertinggal di landasan.
Budaya “LUNGCAS” Lutta, Canggo, Siri'ate, yang di sematkan, hendaknya di buang dan hanyutkan di Tanjung ngalo.
Taati para pemimpinmu.
Sebagaimana pesan Al-Qur’an dalam QS. An-Nisa: 59:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri (pemimpin) di antara kamu.”
Tidak Ada Kepemimpinan yang Sempurna. Setiap bentuk kepemimpinan, termasuk pemerintahan, pasti memiliki keterbatasan.
Karena itu, kritik menjadi elemen penting dalam mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berpihak kepada rakyat.
Namun kritik yang dibangun seharusnya bukan sekadar mencari-cari kesalahan atau bersifat tendensius.
Kritik yang bertanggung jawab adalah kritik yang disertai solusi. Ia lahir dari niat untuk memperbaiki, bukan menjatuhkan.
Sebab tujuan utama dari kritik seharusnya adalah mendorong terciptanya kebijakan yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih berkualitas, serta pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.
Dengan demikian, marilah kita bangun budaya kritis yang konstruktif.
Pemerintah perlu terbuka terhadap masukan, sementara masyarakat pun harus bijak dalam menyampaikan kritik.
Di antara keduanya harus ada semangat yang sama: mencari jalan keluar, bukan memperkeruh keadaan.
Penutup:
Bersatu Membangun, Merajut Kemajuan Tanpa Sekat.
Mari jadikan Hari Jadi Mamuju ke-485 Tahun 2025 sebagai tonggak perubahan yang fundamental.
Kita harus terbang bersama, tanpa sekat politik, suku, atau agama. Semua adalah “To Mamuju”—warga Mamuju yang bertanggung jawab membangun daerah ini.
Jangan biarkan perbedaan menjadi penghalang, tapi jadikan ia sebagai kekuatan dan warna keindahan dalam membentuk Mamuju yang Lebih KEREN. Sejahtera, Tangguh, dan Berdaya Saing.
"Di Manakarra Mana di Siolai" Di Sini Kita Bertumbuh, Di Sini Kita Bertanggung Jawab.
Perbedaan sejatinya adalah motivasi untuk mencapai tujuan bersama: kesejahteraan masyarakat.
"Alloh Capalogana To Mamuju Masannang Masa gena"—Menuju Masyarkat Maju dan Sejahterah
Kala’Usu Klaomang.
Penulis adalah Alumni Hipermaju
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.