DBD Mamuju

Dinkes Mamuju Catat 357 Kasus DBD Selama 2024

Penderita DBD tersebut mulai diderita mulai dari umur dibawa 1 tahun hingga 44 tahun keatas.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Lukman Rusdi
Kabid P2P Kabupaten Mamuju, Firmawati Sewang saat memberikan keterangan kepada Tribun-Sulbar.com, Jl Pemuda Kelurahan Binanga Mamuju, Sulbar. Rabu (17/7/2024) pagi. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) selama enam bulan terakhir, Januari hingga Juni 2024 sebanyak 357 orang pasien.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Kabupaten Mamuju, Firmawati Sewang saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com di kantornya Jl Pemuda Kelurahan Binanga Mamuju, Sulbar. Rabu (17/7/2024) pagi.

Baca juga: 2 Mahasiswa Mamuju Batal Ngampus Karena Motornya Terjaring Razia Polisi

Baca juga: Dinas Kesehatan Sebut Pendirita HIV di Majene Susah Dideteksi

Firmawati menyampaikan berdasarkan hasil pengukuran Juni 2024 jumlah perderita DBD terbanyak terjadi di puskesmas Rangas dengan total 76 orang, kemudian disusul puskesmas Binanga 56 orang.

“Paling banyak itu di puskesmas Rangas sebanyak 43 laki-laki dan 33 perempuan, kemudian di Binanga sebanyak 29 perempuan dan 27 laki-laki,” kata Firmawati, Rabu (17/7/2024) pagi.

Ia menjelaskan penderita DBD tersebut mulai diderita mulai dari umur dibawa 1 tahun hingga 44 tahun keatas.

Kemudian Firmawati mengatakan, terjadi penurunan penderita DBD selama kurung waktu 6 bulan terakhir 2024.

“Ada penurunan sejak awal tahun, di bulan pertama tercatat sebanyak 136 kasus kemudian bulan kedua 107 kasus, di bulan ketiga 60 kasus, kemudian bulan selanjutnya 22 kasus, di bulan ke lima tercatat 17 kasus, terakhir bulan juni sebanyak 15 kasus,” jelasnya.

Kemudian Firmawati menyampaikan, selain melakukan sosialisasi terkait pencegahan DBD, Dinkes Mamuju juga selalu melakukan foging di sejumlah daerah.

“Selain kita bersosialisasi terkait kebersihan lingkungan, kita juga melakukan menyemprotan foging, dan dimaksimalkan sejak awal tahun di wilayah-wilayah yang paling tinggi kasusnya, tutup Firmawati.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved