DBD Mamuju Tengah
Dinas Kesehatan Segera Gencarkan Program Ini Hindari Lonjakan DBD Mamuju Tengah
Puluhan penderita DBD tersebar di beberapa desa wilayah di Mamuju Tengah.
Penulis: Samsul Bachri | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju Tengah mencatat sebanyak 42 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Data DBD Mamuju Tengah ini terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Puluhan penderita DBD tersebar di beberapa desa wilayah di Mamuju Tengah.
Diantaranya, Desa Polongaan, Mahahe, Sulobaja, Babana, Tobadak, Tangkou, Tabolang, Polopangale, Waeputeh dan Topoyo.
Kepala Dinas Kesehatan Mamuju Tengah, Setya Bero katakan awal Juni memang ada peningkatan.
"Namun pada minggu keempat sudah mulai ada penurunan jumlah kasus, " Kata Setya Bero saat ditemui di ruang kerjanya, Benteng, Tobadak, Senin (3/7/2023).
Setya Bero katakan, meningkatnya jumlah penderita DBD disebabkan awal Juni lalu mulai turun hujan sedang.
Dimana hal tersebut mengakibatkan banyaknya genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD.
"Setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi banyak genangan air yang didalamnya ada jentik atau larva nyamuk aedes, " Terangnya.
Ia menjelaskan ada dua cara menekan angka populasi nyamuk aides yakni melakukan gerakan bersama membersihkan lingkungan dan melakukan fogging.
"Kalau fogging atau penyemprotan hanya membunuh indukan nyamuk, sementara pembersihan lingkungan akan membunuh jentik atau larva, " Tuturnya.
"Jadi, dua kunci ini harus kita lakukan, yakni gerakan bersama jaga kebersihan lingkungan dan fogging agar polulasi nyamuk aedes penyebab demam berdarah bisa berkurang bahkan habis, " Sambungnya.
Ia berharap dengan gerakan bersama, jumlah kasus penderita DBD dapat berkurang.
"Dengan gerakan bersama menjaga kebersihan lingkungan sekitar dapat mengurangi angka kasus DBD di Mamuju Tengah, " Pungkasnya.
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.