DBD Mamuju Tengah
Kasus DBD di Mamuju Tengah Alami Penurunan, Triwulan Ketiga Hanya Segini Jumlahnya
Dinas Kesehatan juga gencar melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat utamanya dalam kebersihan lingkungan.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) alami penurunan pada triwulan ketiga.
Hal itu disampaikan Kadis Kesehatan, Setya Bero saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Kantornya, kompleks KTM Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Rumah Dimasuki Maling Saat Tidur, Lima Kalung Emas dan Uang Rp5 Juta Warga Polman Lenyap
Baca juga: Warga Lariang Kaget Ada Korban Diterkam Buaya, Kejadian Pertama Padahal Sudah Lama Banyak Buaya
Ia menjelaskan, dalam triwulan ketiga tahun 2024 hanya ditemukan dua kasus.
"Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapatkan hanya dua kasus saja yaitu di bulan Juni dan September 2024 masing-masing satu kasus," jelasnya.
Ia menjelaskan upaya dinkes mempertahankan agar tidak terjadi penularan masif yakni melakukan berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan.
Hal itu bertujuan memastikan bahwa titik-titik rawan harus diperiksa tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Pihaknya juga gencar melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat utamanya dalam kebersihan lingkungan.
"Terpenting juga adalah melakukan edukasi ke masyarakat terkait pemberantasan tempat-tempat bersarangnya nyamuk demam berdarah," jelasnya.
Selain itu penyemprotan fogging nyamuk juga tak kalah penting digalakkan di lokasi ditemukannya kasus demam berdarah.
"Jadi ada dua cara efektif upaya kami dalam menekan kasus demam berdarah di Mamuju Tengah yakni pencegahan dan pemberantasan," kuncinya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.