Cuaca Buruk
Waspada! BMKG Sebut Angin Kencang Masih Berpotensi Landa Pesisir Mamuju
Angin kencang datang secara tiba-tiba sekitar pukul 12.30 Wita itu membuat panggung utama dan tenda UMKM porak-poranda
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tampa Padang Mamuju memprediksi angin kencang di wilayah pesisir Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) masih akan terjadi beberapa hari kedepan.
BMKG menyebutkan kecepatan angin rata-rata mencapai 15 knot atau 27,78 kilometer per jam.
Angin kencang terjadi berada di waktu siang hingga sore hari.
Seperti terjadi pada Rabu (29/10/2025) kemarin, angin kencang dengan kecepatan 12 knot atau 38 kilometer per jam meluluhlantakkan tenda UMKM dan panggung kegiatan di Anjungan Pantai Manakarra.
Baca juga: 72 Desa Sulbar Jadi Target, Bapperida Perintahkan Infrastruktur Fokus Perangi Stunting!
Baca juga: Bapperida Sulbar Komitmen Penuhi Data BPK Demi Perbaikan Tata Kelola Anggaran 2025
Angin kencang datang secara tiba-tiba sekitar pukul 12.30 Wita itu membuat panggung utama dan tenda UMKM porak-poranda.
Sejumlah pedagang yang sedang menata dagangannya panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang mereka.
Angin cukup kuat hingga merobohkan panggung utama dan puluhan tenda pelaku UMKM yang disiapkan untuk Festival Mamuju, yang rencananya dibuka malam ini.
Menurut prakirawan BMKG, Bagus Batara, angin kencang disertai hujan itu terjadi akibat aktivitas awan konvektif yang tumbuh di wilayah pesisir Mamuju pada masa peralihan musim.
“Dari hasil pengamatan, kecepatan angin maksimal di Bandara Tampa Padang mencapai 21 knot atau sekitar 38 km/jam, sedangkan alat pemantau otomatis (AWS Simboro) mencatat sekitar 10,3 meter per detik atau 37 km/jam,” ujar Bagus.
Sejumlah pedagang yang sedang menata dagangannya panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang mereka.
“Tendanya baru dipasang untuk acara malam nanti. Tiba-tiba angin datang kencang sekali, semua tenda terbalik,” kata Daus, salah satu pedagang yang mengalami kerugian.
Menurut Daus, beberapa peralatan dan produk jualannya rusak akibat tertimpa tiang tenda yang patah.
“Kalau saya pribadi rugi ratusan ribu, tapi banyak teman-teman yang rugi lebih,” ujarnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan, puluhan tenda terbalik dan beberapa terbawa angin hingga beberapa meter dari tempat semula.
Tiang-tiang besi penyangga bengkok dan patah.
Sementara panggung utama juga mengalami kerusakan cukup parah di bagian penyangga.(*)
| Cuaca Buruk Bikin Ikan Langka, Harga Cakalang di Mamuju Tembus Rp35 Ribu per Kg |
|
|---|
| Cerita Nelayan Mateng Kesulitan Tangkap Ikan, Dihantam Ombak Tinggi hingga Harus Bermalam di Laut |
|
|---|
| Cuaca Buruk, Hasil Tangkapan Nelayan di Babana Mamuju Tengah Berkurang |
|
|---|
| Nelayan Tradisional di Mateng Pilih Libur Melaut Karena Cuaca Buruk, Harga Ikan Jadi Mahal |
|
|---|
| Cuaca Buruk Landa Pesisir Mamuju Tengah, Harga Ikan di Pasar Topoyo Relatif Normal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Angin-kencang-disertai-hujan-deras-menerjang-kawasan-Anjungan-Pantai-Manakarra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.