Berita Pasangkayu

Baru Dua Bulan Ditambal, Jalan Poros Depan Lorong RSUD Ako Pasangkayu Rusak Lagi

Ia menyebut posisi jalan yang berada dekat tikungan juga meningkatkan potensi kecelakaan.

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
JALAN RUSAK-Kondisi aspal di jalan poros depan lorong RSUD Desa Ako Pasangkayu nampak berlubang dan bergelombang, meski baru dua bulan usai diperbaiki, Sabtu (1/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Jalan poros depan lorong RSUD Desa Ako, Pasangkayu, kembali rusak dua bulan setelah ditambal.
  • Warga mengeluhkan tambalan cepat rusak dan menyebabkan jalan bergelombang serta rawan kecelakaan.
  • Masyarakat berharap pemerintah memperbaiki jalan dengan kualitas yang lebih baik agar tidak terus menguras anggaran.

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU – Kondisi jalan poros depan lorong RSUD Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, kembali rusak.

Padahal permukaan jalan tersebut baru dua bulan selesai ditambal.

Kerusakan tersebut menimbulkan gelombang pada badan jalan dan lubang  kembali bermunculan.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Sabtu (1/11/2025), aspal pada jalan trans Sulawesi itu tampak tidak rata.

Baca juga: Harga Bawang Merah dan Cabai Turun, Warga Pasangkayu Mulai Lega

Baca juga: Polman Diguyur Rp49 Miliar dari Pemprov Sulbar untuk Perbaikan Jalan Rusak di Tutar

Sejumlah titik terlihat mengelupas, bahkan bekas tambalan sebelumnya kini kembali jebol.

Kondisi itu dapat membahayakan pengendara, apalagi pengendara roda dua.

Tampak pengendara melintas harus ekstra hati-hati alias memperlambat laju kendaraan karena khawatir terjatuh saat melewati jalan bergelombang dan berlubang.

Salah seorang warga, Bolong, mengatakan kerusakan jalan tersebut sering menjadi penyebab kecelakaan.

Apalagi pengendara roda dua sangat riskan.

“Sudah sering ditambal, tapi rusak terus," ucapnya.

Bolong mengeluhkan, tambalan jalan tersebut justru membuat permukaan jalan bergelombang.

Ia menyebut posisi jalan yang berada dekat tikungan juga meningkatkan potensi kecelakaan.

Menurutnya, perbaikan selama ini terkesan asal-asalan.

Pekerja tidak memperhatikan kualitas dan ketahanan jalan.

“Bukan hanya di sini. Sepanjang jalan trans Sulawesi wilayah Pasangkayu ini, baru dua bulan selesai dikerja tapi sudah rusak lagi,” tambahnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved