50 Buaya di Penangkaran Babana Mateng Terancam Mati Kelaparan BKSDA Masih Bungkam

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi barat diminta segera turun tangan menangani masalah kritis ketersediaan pakan untuk buaya di penangkaran buaya di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat.

Rusli Paraili, selaku pengelola penangkaran, menegaskan bahwa permintaannya membutuhkan tindakan yang cepat. 

"Kami sudah menyampaikan permohonan bantuan kepada BKSDA. Kami meminta dalam waktu dekat ini juga mereka turun tangan dan menjawab permasalahan pakan ini. Kondisinya sudah mendesak," ujar Rusli ditemui Tribun-Sulbar.com di kediamannya Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Mateng, Minggu (23/11/2025).

Baca juga: Berkeliaran di Permukiman Warga Topoyo Mamuju Tengah Buaya Panjang 2 Meter Diamankan

Baca juga: Gubernur SDK Akan Hadiri Musda Golkar, Kenang Masa Berkiprah di Partai Pohon Beringin

Lokasi penangkaran di Desa Babana tersebut dilaporkan mengalami kendala serius dalam memenuhi kebutuhan pakan harian bagi puluhan buaya. 

Kelaparan melanda satwa tersebut menjadi perhatian utama mendorong permintaan bantuan.

Menurutnya, jika buaya tersebut dibiarkan tanpa pakan akan menyebabkan kematian massal.

Olehnya itu ia meminta BKSDA Provinsi maupun pusat dan pihak terkait segera menyelesaikan persolan ini.

Hingga saat ini, tanggapan resmi dari BKSDA Sulawesi Barat terkait permintaan mendesak ini masih ditunggu. 

Tribun-Sulbar.com telah melakukan upaya konfirmasi tapi belum ada tanggapan.

Masyarakat dan pengelola berharap agar instansi terkait dapat segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan satwa dilindungi dari ancaman kelaparan. 

Adapun jumlah buaya saat ini di penangkaran sekitar 50 ekor. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah