Berita Mamuju Tengah
Klarifikasi Pengunggah Video Viral dan Pihak SPBU Benteng di Mateng Terkait Tudingan Pilih Kasih
Rahmad mengakui kesalahpahaman antara sesama konsumen dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada pihak pengelola SPBU Benteng
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
Ringkasan Berita:Ringkasan Berita:Petugas SPBU diduga melakukan perlakuan tidak adil terhadap konsumen bahan bakar bersubsidi.1. Ada oknum yang leluasa mengisi solar bersubsidi tanpa antrean, sementara konsumen lain harus menunggu lama.2. Unggahan tersebut menimbulkan keresahan dan ramai diperbincangkan warganet.3. Rahman Ia menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada manajer SPBU.4. Ia mengakui telah terjadi kesalahpahaman di antara sesama konsumen dan unggahannya menimbulkan persepsi yang keliru.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) 7391518 Benteng Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat, sempat menjadi sorotan publik.
Pemilik akun Facebook bernama Rahmad Usman sempat memviralkan, dengan mengunggah di media sosial kemudian diduga berangkutan menuding perlakuan tidak adil petugas SPBU terhadap konsumen bahan bakar bersubsidi.
Akun Facebook bernama Rahmad Usman menulis bahwa ada oknum yang leluasa mengisi solar bersubsidi tanpa antrean.
Sementara, konsumen lain harus menunggu lama.
Unggahan tersebut pun sempat menimbulkan keresahan dan ramai diperbincangkan warganet.
Baca juga: Jalan Rusak, Kepala Dusun di Desa Bela Mamuju Terpaksa Ditandu 25 Kilometer Menuju Puskesmas
Baca juga: Massa Datangi DPRD Sulbar Desak Pemerintah Tutup Sementara 5 Bank Diduga Tak Kantongi SLO Listrik
Namun, Rahmad kemudian mengklarifikasi pernyataannya dengan mendatangi langsung SPBU Benteng.
Ia mengakui telah terjadi kesalahpahaman di antara sesama konsumen dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada pihak pengelola SPBU.
"Saya memohon maaf kepada pihak manajer SPBU Benteng atas unggahan saya di Facebook. Tidak ada maksud menjelekkan pihak SPBU. Saya menyadari unggahan tersebut menimbulkan persepsi yang keliru," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Senin (3/11/2025).
Ia juga menambahkan, SPBU Benteng selama ini telah menjalankan aturan sesuai ketentuan Pertamina.
Dimana, setiap kendaraan yang mengisi bahan bakar bersubsidi wajib memiliki barcode resmi dari aplikasi MyPertamina.
"Setelah saya tahu lebih jelas, ternyata memang semua kendaraan harus pakai barcode dari aplikasi MyPertamina untuk bisa isi bahan bakar bersubsidi, termasuk solar dan pertalite. Jadi, tidak benar kalau SPBU membeda-bedakan konsumen," tambahnya.
Pakai Barcode
Terpisah, Pengawas SPBU Benteng, Herman, memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan normal dan transparan.
Ia menepis tudingan adanya praktik penyelewengan seperti yang sempat ramai di media sosial.
"Semua kendaraan kami layani menggunakan barcode resmi di aplikasi MyPertamina. Transaksi tercatat secara digital dan langsung terpantau oleh sistem Pertamina," jelasnya.
Lebih lanjut, Herman menyebut pihak SPBU telah melakukan evaluasi internal untuk memperkuat disiplin dan memastikan pelayanan tetap profesional.
"Kami sudah melakukan evaluasi terhadap pegawai yang dianggap bermasalah dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan aparat kepolisian agar pengawasan di lapangan semakin kuat dan penyaluran tetap tepat sasaran," jelasnya.
Ia juga menegaskan, apapun informasi yang ada, pihaknya akan terima sebagai masukan.
"Kami terus berupaya mengevaluasi diri sehingga bisa lebih baik ke depannya dalam semua hal, termasuk pelayanan dan operasional," kuncinya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
| Bupati Arsal Kunjungi Mamasa, Pererat Persaudaraan Antar Kabupaten |
|
|---|
| Harga Gabah Mamuju Tengah di Bawah HET Rp6.500, Petani: Hanya Tutupi Biaya Operasional |
|
|---|
| Respon Keluhan Warga, DLH Mateng Bersihkan Sampah di Bahu Jalan Poros Tobadak |
|
|---|
| Bahu Jalan Poros Tobadak Mamuju Tengah Jadi Tempat Buang Sampah, Warga Keluhkan Bau Busuk |
|
|---|
| Gaji PPPK Mamuju Tengah Terancam, Pusat Pangkas APBD Rp 103 Miliar, Bupati Arsal Dilema Besar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/SPBU-Benteng-Tobadak-jadi-sorotan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.