Berita Mamuju Tengah
Harga Gabah Mamuju Tengah di Bawah HET Rp6.500, Petani: Hanya Tutupi Biaya Operasional
Padahal, pemerintah sudah menginstruksikan harga beli gabah 6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Seorang petani Dusun Batusitanduk, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat bernama Gede Raditayasa mengeluh atas harga jual gabah mereka ke pengepul atau tengkulak.
Gede mengatakan, harga gabah yang dia jual ke pengepul dibawah harga instruksi pemerintah yakni Rp6.500.
Padahal, pemerintah sudah menginstruksikan harga beli gabah 6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani, berlaku sejak 15 Januari 2025.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan nasional.
Baca juga: Hingga Oktober 2025 Pajak Parkir Mamuju Hanya Rp196,6 juta dari Target Rp216,2 Juta
Baca juga: Pengendara Keluhkan Traffic Light di Mateng Suka Ngaco, Timer Berulang-ulang Hijau Tiba-tiba Merah
Tetapi kenyataannya, para tengkulak masih membeli gabah mereka di kisaran Rp6.400 - Rp6.200.
"Kalau di wilayah kami (Batusitanduk), masih stabil sih diangka Rp6.400," ucapnya.
Namun, beberapa tengkulak di tempat lain membeli hingga Rp6.200.
"Kalau harga segitu, menutupi biaya operasional kami saja tidak cukup," bebernya.
Ia mengaku, biaya operasional yang dikeluarkan sekitar Rp6 juta dengan luas lahan persawahan 80 are.
"Itu sudah termasuk, racun, pupuk dan lainnya," tambahnya.
Sehingga, ia menyayangkan jika harga gabah dibeli dari petani dibawah instruksi pemerintah karena keuntungannya hanya dipakai menutup biaya operasional.
"Belum capek dan gagal panen Pak," ucapnya.
Hal senada disampaikan Gusti Komang Sadnyana, petani lain ditemui di lokasi sama.
Ia mengatakan, turunnya harga sangat berdampak pada petani.
Dikarenakan, keuntungan kecil yang didapatkan petani hanya habis menutupi biaya operasional.
Olehnya itu, ia berharap ada peran pemerintah untuk mengecek harga di lapangan khususnya di pengepul agar harga stabil.
"Kasihan kami Pak, kalau tidak segera ditindaklanjuti," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
| Respon Keluhan Warga, DLH Mateng Bersihkan Sampah di Bahu Jalan Poros Tobadak |
|
|---|
| Bahu Jalan Poros Tobadak Mamuju Tengah Jadi Tempat Buang Sampah, Warga Keluhkan Bau Busuk |
|
|---|
| Gaji PPPK Mamuju Tengah Terancam, Pusat Pangkas APBD Rp 103 Miliar, Bupati Arsal Dilema Besar |
|
|---|
| Pelanggan Terlalu Banyak Capai 5.042 Orang Distribusi Air Bersih di Mamuju Tengah Kerap Macet |
|
|---|
| Pelanggan Komplain Pelayanan UPTD Air Bersih Mateng, Sebut Pembayaran Lancar, Air Sering Mandek |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Petani-di-mateng-keluhkan-harga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.