Wisata Majene

YUK Edukasi Wisata di Makam Raja Banggae Majene, Kompleks Makam Bersejarah Seluas 1,6 Hektar

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung Fastival Kota Tua Majene mengunjungi Kompleks makam raja-raja dan hadat Banggae di Bukit Ondongan, Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Majene, Sabtu (8/7/2021).

Umumnya terpadat pada pelipit jirat, kijing dan hiasan makam.

Pusara memiliki bentuk fisik lebih besar, dengan batu pahat yang disusun, dan memiliki sistem lock (kuncian) sehingga tidak mudah terlepas kecuali batu pengunci bagian atasnya sengaja diangkat, atau penguncinya patah.

Tidak terdapat prasasti atau petunjuk tulisan pada pusara yang bisa menjelaskan perihal siapa yang dimakamkan atau waktu kehidupannya.

Terdapat lima sektor makam.

Pertama makam sektor barat merupakan area pemakaman Raja Banggae bernama Makkidaeng Manguju To Matindo Lanriseng dan para kerabatnya.

Kedua, di sektor utara adalah area pemakaman Raja Banggae Lollang To Monge Alelanna dan seluruhu kerabatnya.

Kemudian ketiga yakni makam di sektor selatan diisi pemakaman Raja Banggae bernama Nyu'riang.

Kemudian keempat, yaitu sektor timur barat adalah area pemakaman Raja Banggae bernama Sanggaria To Naung Anjoro.

Dan terakhir di sektor timur merupakan area pemakaman Raja Banggae Mulla Panggandang To Matindo diBanggae.

Semua yang dimakamkan disini adalah raja-raja Banggae pada akhir abad ke-17 hingga abad ke-20.

Sejumlah kerabat raja yang juga dimakamkan di tempat ini diantaranya cucu raja Balanipa ke-15; Besse Kajuara, istri Makkidaeng Manguju, anak Arung Pone dan Raja Bone ke-27 (1857-1859); I Besse Sompung, istri pertama raja Balanipa dan Banggae, Tomappelei Pettuyuana; Lollang Tomonge Alelanna, raja Banggae, putra raja Balanipa Sanggaria ke-34; Nyu’riang, raja Balanipa dan Banggae, To Naung Anjoro, raja Balanipa, Banggae, Pamboang, dan Sendana.

Lalu cucu raja Balanipa ke-37; Puttiri, tidak diketahui jabatannya; Mulla Panggandang Tomatindo di Banggae, raja Balanipa, Banggae, dan Pamboang, juga adalah cucu raja Balanipa ke-26; dan Dala hingga anak Puang Imaragala.

Area makam ditumbuhi rerumputan hijau.

Pemerintah juga memasang 10 gazebo bagi para peziarah, atau wisatawan yang ingin bersantai sembari menikmati pemandangan kawasan pesisir majene dan atas perbukitan, apalagi banyak pepohonan rindang nan menyejukan di tempat ini.

Tak perlu keluar uang untuk berwisata ke tempat ini.

Cukup mengisi buku tamu yang ada di pos jaga yang berada di belakang gerbang makam. (*)