Berita Sulbar
Stunting Sulbar Tertinggi ke-2 se-Indonesia Harsinah Minta PKK Mamuju Aktif Pencegahan di Lapangan
Harsinah menekankan pentingnya menurunkan angka stunting di Sulbar yang saat ini masih berada di posisi kedua tertinggi secara nasional.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sulawesi Barat, Harsinah Suhardi, resmi melantik dr. Sulfia Suhardi sebagai Ketua TP PKK, Ketua Pembina Posyandu, sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Mamuju masa jabatan 2025–2030. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Lantai 3 Kantor Bupati Mamuju, Jumat 22 Agustus 2025.
Istri Gubernur Sulbar, Suhardi Duka ini menjelaskan, pelantikan ini dilakukan karena Ketua TP PKK Mamuju sebelumnya yang dilantik bersama lima kabupaten lainnya di Sulbar, mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.
“Sehingga Bupati menunjuk Ketua TP PKK Kabupaten Mamuju yang baru agar program-program dapat terus berjalan,” ungkap Harsinah.
Dalam arahannya, Harsinah menekankan pentingnya menurunkan angka stunting di Sulbar yang saat ini masih berada di posisi kedua tertinggi secara nasional.
Baca juga: Etape II Sandeq Silumba Perpaduan Budaya, Wisata, dan Gerak Ekonomi Masyarakat
Baca juga: Solar Ilegal 8 KL Disita Polisi di Mamuju Sebelum Dibawa ke Perusahaan Tambang Morowali Utara
“Saya tekankan agar angka stunting bisa turun. TP PKK Kabupaten Mamuju yang baru harus aktif turun ke lapangan untuk mencegah peningkatan stunting. Ini bisa dikolaborasikan dengan langkah Bupati Mamuju yang menjadi orang tua asuh bagi bayi terdampak stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, yang juga merupakan Ketua Pembina TP PKK Kabupaten Mamuju, berharap kepengurusan baru dapat bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Mudah-mudahan TP PKK Mamuju yang baru ini bisa berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten untuk menyukseskan program PKK sekaligus program pembangunan daerah. Angka stunting memang masih sangat tinggi, dan ini menjadi PR bersama. Jika kolaborasi tercipta, saya yakin stunting di Mamuju maupun Sulbar dapat menurun,” ujar Sutinah.
Dengan pelantikan ini, diharapkan program pemberdayaan keluarga, kesehatan masyarakat, dan pengembangan ekonomi kreatif di Mamuju semakin optimal serta mampu menjawab tantangan pembangunan daerah ke depan. (*)
Kemenkeu Sulbar Klaim Pendapatan APBN Sulbar Moncer ke 63,74 Persen, Berkat Minyak Sawit CPO |
![]() |
---|
Realisasi APBN di Sulbar 2025: Pendapatan Capai Rp766 Miliar, Belanja Terserap Rp6,15 Triliun |
![]() |
---|
APBN Rp470,82 M untuk 123.990 KPM di Sulbar Mulai Anak Yatim Piatu Hingga Iuran Jaminan Kesehatan |
![]() |
---|
Data BPJS Kesehatan 2024 Biaya Penanganan Jantung, Stroke dan Gagal Ginjal di Sulbar Rp60,79 Miliar |
![]() |
---|
Kunjungi Kemenkes Gubernur SDK Ungkap RS Vertikal Dibangun di Mamuju di Atas Lahan 5 Hektar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.