Berita Sulbar

Data BPJS Kesehatan 2024 Biaya Penanganan Jantung, Stroke dan Gagal Ginjal di Sulbar Rp60,79 Miliar

pembangunan RS Vertikal akan menghadirkan manfaat besar, mulai dari penurunan angka rujukan keluar daerah hingga 50 persen dalam lima tahun pertama

Editor: Ilham Mulyawan
Andika Firdaus/Tribun-Sulbar.com
ILUSTRASI PELAYANAN di RSUD - Suasana di loket Apotek rawat jalan RSUD Regional Sulawesi Barat, Jl. RE Martadinata, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Sabtu (26/4/2025). Pelayanan pengambilan obat terpantau lancar dan tidak terjadi antrean panjang. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Pemprov Sulawesi Barat berencana membangun Rumah Sakit (RS) Vertikal di Kabupaten Mamuju, tepatnya di atas seluas 5 hektar.

Pembangunan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan di Kabupaten Mamuju, dinilai sebagai urgensi strategis mengingat tingginya beban penyakit katastropik di Sulbar, seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2024, biaya penanganan jantung, stroke, dan gagal ginjal di Sulawesi Barat mencapai Rp 60,79 miliar, dengan lebih dari 3.900 pasien dirujuk ke luar provinsi setiap tahun untuk mendapatkan layanan lanjutan

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memperlihatkan keterbatasan fasilitas rujukan di Sulbar, yang hingga kini hanya memiliki 16 rumah sakit, didominasi kelas C dan D, serta hanya satu RS kelas B.

Baca juga: Perkelahian 2 Kelompok Pemuda di Polman Pecah 1 Warga Tewas, Diduga Berawal Keributan di Sekolah

Baca juga: Kunjungi Kemenkes Gubernur SDK Ungkap RS Vertikal Dibangun di Mamuju di Atas Lahan 5 Hektar

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa pembangunan RS Vertikal akan menghadirkan manfaat besar, mulai dari penurunan angka rujukan keluar daerah hingga 50 persen dalam lima tahun pertama, penguatan jejaring layanan kesehatan, hingga peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sulbar.

“Rumah Sakit Vertikal Sulbar akan menjadi pusat layanan rujukan modern untuk kasus jantung, stroke, kanker, dan ginjal. Kehadiran fasilitas ini juga akan mendukung pengembangan SDM kesehatan serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas dr. Nursyamsi Rahim.

Dengan usulan ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan agar masyarakat Sulbar dapat segera merasakan manfaat layanan kesehatan rujukan yang berkualitas, cepat, dan terjangkau.

Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa pembangunan RS Vertikal di Mamuju bukan hanya kebutuhan, tetapi sebuah langkah strategis untuk menjawab kesenjangan layanan kesehatan dasar masyarakat Sulbar.

“Ini menjadi salah satu upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sekaligus pencapaian visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera. Dengan adanya rumah sakit vertikal, masyarakat tidak lagi terbebani biaya dan risiko karena harus berobat keluar daerah,” ujar Gubernur Suhardi Duka. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved