sekolah rakyat

Tiga Guru di Mamuju Diundang Jadi Calon Kepala Sekolah Rakyat

Ia menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang dicanangkan pemerintah pusat.

Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
SUANDI
Sekolah Rakyat - Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Mamuju, Supratman, saat ditemui di Kantor Dikpora, Jalan Kurungan Bassi, Mamuju, Rabu (30/7/2025). Ia menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang dicanangkan pemerintah pusat. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Tiga guru dari Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), menerima undangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengikuti proses seleksi calon kepala Sekolah Rakyat.

Undangan ini disampaikan melalui Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK), di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ketiga guru tersebut yakni Megawati (guru SD Inpres Karema), Dauliah Tasdir (guru SMPN 1 Tapalang), dan Hasmiati (guru SMPN 4 Tommo). 

Mereka menjadi representasi Kabupaten Mamuju dalam program pengembangan satuan pendidikan berbasis masyarakat tersebut.

Baca juga: Pemprov Sulbar Gelar Rapat Pemutakhiran Data Temuan BPK dan APIP, Sisa Pengembalian Rp51 Miliar

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Karossa Mateng, 1 Orang Tewas

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Mamuju, Supratman, membenarkan adanya undangan tersebut.

Ia menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang dicanangkan pemerintah pusat.

“Kami dari Dikpora Mamuju sangat mendukung penuh program ini. Pemerintah daerah siap memfasilitasi ketersediaan tenaga kependidikan, terutama dalam pengembangan Sekolah Rakyat di Mamuju,” ujar Supratman saat ditemui di Kantor Dikpora, Jalan Kurungan Bassi, Mamuju, Rabu (30/7/2025).

Namun, dalam perjalanannya, muncul kendala komunikasi. 

Satu calon peserta seleksi mengaku tidak mengetahui informasi soal undangan yang diterbitkan oleh kementerian.

“Saya sempat menghubungi salah satu calon guru yang diundang. Tapi katanya tidak tahu-menahu soal undangan itu. Padahal tenggat waktu pengiriman berkas sudah lewat, yaitu tanggal 29 Juli kemarin,” ungkap Supratman.

Sekolah Rakyat merupakan model pendidikan alternatif yang digagas pemerintah untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan keterbatasan akses pendidikan formal. 

Sekolah ini ditujukan bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah, khususnya di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), maupun wilayah rentan lainnya.

Di Kabupaten Mamuju, sementara waktu kegiatan belajar Sekolah Rakyat akan menggunakan fasilitas milik Balai Latihan Kerja (BLK) Sulbar yang berlokasi di Kecamatan Kalukku.

Pemerintah daerah berharap program ini bisa menjadi solusi untuk memperluas layanan pendidikan berkualitas dan menyasar kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini belum terakomodasi oleh sistem sekolah formal.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved