Berita Sulbar
Dinkes Temukan 1.484 Kasus TBC di Sulbar hingga Juni 2025, 32 Persen dari Target Temuan
Target capaian untuk bulan Mei sendiri ditetapkan sebesar 37,5 persen, yang kini menjadi tolok ukur peningkatan kinerja kabupaten lainnya
Penulis: Suandi | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat capaian penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) baru mencapai 32,64 persen dari target tahunan per 10 Juni 2025.
Data ini bersumber dari aplikasi TB 06 Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB).
Dari target sebanyak 4.546 kasus TBC, hingga saat ini baru 1.484 kasus yang berhasil ditemukan.
Kabupaten Mamuju mencatat capaian tertinggi dengan Treatment Coverage (TC) sebesar 44,42 persen, disusul Pasangkayu sebesar 38,89 persen, dan Majene sebesar 36,42 persen.
Target capaian untuk bulan Mei sendiri ditetapkan sebesar 37,5 persen, yang kini menjadi tolok ukur peningkatan kinerja kabupaten lainnya.
Baca juga: Truk Logistik Terbalik di Polman, Jalur Majene-Polman Macet 7 Kilometer,Pengendara Lewat Pesisir
Baca juga: Diskoperindag Mamuju Tengah: Elpiji 3 Kg Tidak Langka Usai Lebaran Iduladha
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg Asran Masdy, mengungkapkan penanggulangan TBC merupakan program prioritas nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 dan menjadi bagian dari target RPJMN 2025–2029, dengan tujuan mengeliminasi TBC secara nasional pada tahun 2030.
"Indonesia sendiri masih menempati posisi kedua tertinggi di dunia dalam jumlah kasus TBC. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia menyumbang 10 persen dari total kasus global, yakni sekitar 1.060.000 kasus dari 10,6 juta kasus pada tahun 2022, tepat di bawah India," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Kamis (12/6/2025).
Asran menegaskan, pihaknya terus memperkuat strategi penanggulangan TBC secara menyeluruh dan terpadu.
“Kami berkomitmen memperluas cakupan penemuan kasus melalui deteksi dini, pelacakan kontak erat, peningkatan kapasitas layanan diagnosis, serta dukungan terhadap kelengkapan pengobatan pasien. Kami juga melibatkan lintas sektor dan masyarakat sebagai bagian dari penguatan komunitas,” ujar Asran.
Ia juga mengapresiasi Kabupaten Mamuju sebagai contoh keberhasilan koordinasi yang baik, termasuk sistem pelaporan melalui SITB yang berjalan efektif.
“Kami akan terus memperkuat pembinaan teknis, pengawasan program di kabupaten, dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi SITB. Dengan kolaborasi yang kuat, kami optimistis Sulbar bisa berkontribusi nyata dalam eliminasi TBC nasional pada 2030,” tambahnya.
Dinkes Sulbar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya ini, mulai dari mengenali gejala TBC, melakukan pemeriksaan secara dini, hingga patuh menjalani pengobatan secara tuntas.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi
Kasus TBC Sulbar
TBC Sulbar
Sulawesi Barat
Mamuju
Dinkes Sulbar
Kadinkes Sulbar dr Asran Masdy
dr Asran Masdy
APBN Rp470,82 M untuk 123.990 KPM di Sulbar Mulai Anak Yatim Piatu Hingga Iuran Jaminan Kesehatan |
![]() |
---|
Data BPJS Kesehatan 2024 Biaya Penanganan Jantung, Stroke dan Gagal Ginjal di Sulbar Rp60,79 Miliar |
![]() |
---|
Kunjungi Kemenkes Gubernur SDK Ungkap RS Vertikal Dibangun di Mamuju di Atas Lahan 5 Hektar |
![]() |
---|
Sekretariat DPRD Kota Palu Belajar Sistem Akuntansi Berbasis Aktual di DPRD Sulbar |
![]() |
---|
Gubernur Sulbar Bawa Pulang Rp1,04 Triliun untuk Bangun Sekolah Rakyat Hingga Pengadaan Alkes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.