Berita Mamuju Tengah

Emak-emak Antusias Buat Konro di Masjid Raya Tobadak Mamuju Tengah Usai Kurban

Ada kelompok bagian mencuci daging, kemudian kelompok pembuat/peracik rempah dan kelompok memasak hingga menyajikan.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
OLAHAN DAGING SAPI - Puluhan emak-emak saat memasak konro, kuliner khas Sulawesi di halaman Masjid Raya Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (8/6/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Puluhan emak-emak atau ibu-ibu ikut meramaikan kegiatan penyembelihan hewan kurban di Masjid Baitul Aminin Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (8/6/2025).

Mereka tidak ikut memotong daging dan mencincang daging, tetapi bertugas menyiapkan santapan olahan daging sapi bagi panitia kurban dan warga sekitar.

Baca juga: Pantai Dato Majene Diserbu Wisatawan di Momen Libur Idul Adha, Parkiran Mulai Penuh

Baca juga: Volume Sampah Meningkat, Petugas Kebersihan Majene Angkut Sampah hingga Malam Selama Idul Adha

Seorang emak-emak, Hj Gusnawati mengatakan, kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas tiap tahun di Masjid Baitul Aminin atau Masjid Raya Tobadak.

"Setiap tahun kami lakukan seperti ini, dimana Bapak-bapak yang memotong sapi, kami ibu-ibu menyiapkan makanan untuk mereka dan warga sekitar," ucap Hj Gusna saat ditemui di halaman Masjid, Jalan Poros Tobadak, Kecamatan Tobadak, Minggu (8/6/2025).

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi emak-emak di Tobadak setiap hari raya kurban.

Tidak mengenal latar belakang suku dan budaya, mereka kompak bahu membahu mempererat tali silaturahmi.

Ada suku Bugis, Jawa, Mandar, Mamuju hingga suku-suku lainnya di wilayah Desa Tobadak.

Menurutnya, emak-emak memanfaatkan tulang - tulang sapi dijadikan kuliner khas Sulawesi yakni Konro.

"Biasanya, tulang-tulang sapi kurban yang pertama kami olah menjadi masakan konro," jelasnya.

Dimana, olahan ini menjadi favorit warga karena rasanya menggugah selera.

Ia juga menjelaskan, ia bersama ibu-ibu lainnya menyiapkan porsi banyak untuk panitia dan warga.

"Kami buat sekitar 200 porsi untuk dinikmati semua orang," ucapnya.

"Karena dalam satu panci besar itu berisi sekitar 20 kilogram daging dan tulang sapi yang cukup dimakan untuk 50 orang atau 50 porsi," tambahnya.

Sementara, emak-emak menyiapkan dua panci besar dengan empat kali masak.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, emak-emak terbagi beberapa kelompok.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved