Opini

Ketika Anak Pendek Bukan Soal Takdir: Refleksi atas Masalah Stunting di Indonesia

Data ini juga didukung oleh data dari UNICEF dimana menempatkan negara Indonesia pada peringkat 50 besar dari 190 negara

Editor: Abd Rahman
istemewa
FOTO - Dosen prodi Spesialis Medikah Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang 

Faktor penyebab pola konsumsi Masyarakat yang tidak sehat menjadi faktor utama dimana salah satunya adalah sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, makanan cepat saji, minggu tinggi gula serta kurangnya mengkonsumsi sayur – sayuran dan buah – buahan. 

Hal ini diperparah dengan kesibukan diperkotaan yang luar biasa, sehingga membuat tiada waktu untuk berolahraga.

Solusi Stunting Tak Bisa Parsial: Harus Menyeluruh dan Sistemik

Untuk mengatasi masalah stunting ini tidak hanya bisa dilakukan dalam satu lintas atau satu departemen saja, melainkan harus dilakukan secara komprehensif atau secara menyeluruh. 

Lintas sektor serta lintas level diperlukan untuk mengatasi masalah stunting hingga tuntas ke akarnya. 

Pemangku pengambilan kebijakan tertinggi seperti Presiden harus menjadi garda terdepan untuk mencanangkan kampanye nasional pencegahan stunting dan dibantu antar lintas sektor seperti kementrian Kesehatan, kementrian Pendidikan, kementrian pertanian dari provinsi, kabupaten, Tingkat desa, Tingkat RW, Tingkat RT hingga sampai ke Tingkat keluarga.
Beberapa Solusi strategi yang bisa dilakukan antara lain :

1.Melakukan edukasi Gizi sebelum kelahiran Bayi

Program edukasi tentang gizi yang baik harus dilakukan secara massif serta terstruktur serta diperluas dari ketika seorang tersebut akan menikah, menjadi calon ibu, ketika hamil, ketika melahirkan hingga bayi tersebut lahir hingga Balita. 

Dan tentunya peran seperti Kader, Posyandu, PKK, Tingkat Desa Hingga Kecamatan sampai kabupaten harus bisa melaksanakan hal tersebut secara konsisten. 

Edukasi tentang pentingnya pemberian gizi yang baik ketika menjaid ibu hamil ASI eksklusif selama 2 tahun, MPASI yang tepat dan benar hingga pentingnya zat – zat bergizi vitamin yang baik untuk anak serta menarik harus terus digencarkan. 

Tentunya kampanye ini tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi secara massif dan terus menerus sehingga akan menjadi kampanye nasional secara masal.

2.Akses Pangan Lokal Bergizi

Kebiasan pemberian BLT (bantuan langsung tunai) merupakan salah satu kebijakan yang hanya membantu sementara, hal yang harus dilakukan pemerintah adalah memberikan Masyarakat pancing supaya bisa memancing ikan secara mandiri. 

Hal ini bertujuan supaya Masyarakat bisa berdikari serta meningkatkan perekonomian keluarga sehingga Tingkat untuk mengakses pangan local bergizi menjadi lebih mudah. 

Kemudian pentingnya edukasi makanan sehat seperti empat sehat lima sempurna dengan kearifan local seperti tahu, tempe, telur, sayur bayam, susu terus digalakkan supaya Masyarakat bisa menyadari bahwa dengan mendorong konsumsi makanan local sehat maka akan meninngkat ketahanann pangan keluarga.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Wajah Baru Pendidikan Indonesia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved