Demo STIKES

6 Korban Demo Anarkis HMI Majene Jalani Pemeriksaan Polisi, 1 Laporan Dugaan Pelecehan Seksual

Pemeriksaan hari ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan dari para korban dan saksi sebelum masuk ke tahap penyelidikan lebih lanjut.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Anwar Wahab
KORBAN KEKERASAN - Salah satu korban dari Mahasiswi Stikes BBM Majene, saat dimintai keterangan oleh pihak Polres Majene, di ruang Kasat reskrim, Senin (17/3/2025), terdapat 6 korban yang sudah diperiksa, lima laporan pengeroyokan dan satu terkait pelecehan. Para korban terdiri dari lima perempuan dan satu laki-laki, melaporkan insiden pengeroyokan serta satu kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi saat demonstrasi berlangsung pada 12-13 Maret 2025 lalu. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Pascaaksi demonstrasi anarkis yang dilakukan oleh massa HMI Majene di Kampus STIKES BBM, enam korban telah menjalani pemeriksaan di Polres Majene,  Senin (17/3/2025). 

Para korban terdiri dari lima perempuan dan satu laki-laki, melaporkan insiden pengeroyokan serta satu kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi saat demonstrasi berlangsung pada 12-13 Maret 2025 lalu.

Baca juga: Komitmen Pulihkan Mamasa dan Selamatkan Temuan BPK Rp 81 Miliar, Pemda dan Kejari Tekan MoU

Baca juga: Syarat Bagi Warga Pasangkayu Jika Mau Dampingi Calon Jemaah Haji Lansia

Dalam pemeriksaan ini, para korban didampingi oleh pendamping dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Majene, bersama lima orang saksi yang turut memberikan keterangan atas kejadian tersebut.

Kasi Humas Polres Majene, Iptu Suyuti, menyatakan bahwa pemeriksaan hari ini bertujuan untuk mengumpulkan keterangan dari para korban dan saksi sebelum masuk ke tahap penyelidikan lebih lanjut.

"Jadi, pemeriksaan semuanya dari pihak STIKES BBM Majene, dan semuanya dimintai keterangan sebelum dilakukan penyelidikan," ujar Iptu Suyuti saat ditemui Tribun Sulbar.com di ruangannya. 

Ia menegaskan bahwa saat ini kasus masih dalam tahap pemeriksaan, dengan fokus pada keterangan saksi dan korban untuk mendapatkan gambaran jelas terkait kejadian.

Diketahui para korban masih mengalami trauma akibat kekerasan yang mereka alami. Beberapa korban perempuan yang diperiksa mengaku takut berinteraksi dengan orang asing, terutama laki-laki, serta mengalami gangguan tidur dan kecemasan.

Salah satu korban, JA (20), yang sebelumnya mengungkap kejadian pemukulan dan pelecehan seksual yang dialaminya, turut menjalani pemeriksaan intensif. 

Ia menegaskan bahwa tindakan brutal dalam demo tersebut bukan hanya berdampak fisik, tetapi juga meninggalkan luka psikologis yang mendalam.

"Saya masih takut, masih sering terbangun tengah malam, teringat kejadian itu. Saya harap pelaku bisa segera ditangkap dan diproses hukum," ujar JA usai menjalani pemeriksaan.

Sementara itu, korban laki-laki yang juga mengalami pengeroyokan menyatakan bahwa aksi kekerasan saat demonstrasi terjadi begitu cepat dan tidak terkendali.

"Kami hanya ingin menjaga agar demo tetap kondusif, tapi justru kami yang menjadi korban," katanya.

Dari hal itu Polres Majene terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi guna menindaklanjuti kasus ini. 

Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyangkut tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus, tempat yang seharusnya menjadi ruang aman bagi mahasiswa.

Sementara itu, kepala UPTD PPA Kabupaten Majene Darwan Rahim, menegaskan akan terus mendampingi korban hingga kasus ini mendapatkan kejelasan hukum. 

"Kami ingin memastikan bahwa para korban mendapatkan keadilan serta pendampingan psikologis yang mereka butuhkan," ujar Darwan saat ditemui Tribun Sulbar.com di lokasi.

Ia menyebutkan dari keenam korban yang diperiksa beberapa diantaranya sudah pulang kampung, dan memenangkan diri, ada juga yang sedang berada di kos lantaran masih dalam keadaan kurang sehat. 

Dari hal itu, ja berharap adanya langkah tegas dari pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini, termasuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas kekerasan dan pelecehan yang terjadi.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved