Demo STIKES

Polres Majene Komitmen Tuntaskan Kasus Pelecehan Saat Demo Anarkis HMI Majene di Stikes BBM

Pihak kepolisian juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Anwar Wahab
KORBAN KEKERASAN - Salah satu korban dari Mahasiswi Stikes BBM Majene, saat dimintai keterangan oleh pihak Polres Majene, di ruang Kasat reskrim, Senin (17/3/2025), terdapat 6 korban yang sudah diperiksa, lima laporan pengeroyokan dan satu terkait pelecehan. Pihak kepolisian juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  – Kasat Reskrim Polres Majene, AKP Laurensius Madya Waine menegaskan bahwa pihak kepolisian terus mendalami kasus kekerasan dan dugaan pelecehan seksual yang terjadi dalam aksi demonstrasi HMI Majene di Kampus STIKES BBM pada 12-13 Maret 2025.

Menurutnya, proses penyelidikan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat sensitivitas kasus ini yang melibatkan korban kekerasan dan pelecehan.

"Kami masih dalam tahap pendalaman pemeriksaan terhadap para saksi dan korban. Setiap bukti dan keterangan yang kami kumpulkan akan menjadi dasar dalam menentukan langkah hukum selanjutnya," ujar Kasat reskrim saat dikonfirmasi Tribun Sulbar.com via telepon, Kamis (20/3/2025).

Baca juga: 50 Keluarga Terisolasi, Pemkab Polman Rintis Jalan Baru 300 Meter di Daerah Longsor Desa Sumarrang

Baca juga: Pemprov Pastikan Perbaikan Jalan Abd Malik Pettanna Endeng Mamuju Tahun Ini, Anggaran Rp 5 Miliar

Ia juga mengungkapkan bahwa penyidik terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Majene, guna memastikan pendampingan bagi korban serta kelengkapan alat bukti.

"Kami sangat memerlukan bantuan dari berbagai pihak agar dapat mengumpulkan bukti-bukti yang akurat. Harapan kami, semua pihak yang memiliki informasi terkait kejadian ini dapat bekerja sama demi keadilan bagi para korban," tambahnya.

Pihak kepolisian juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan.

"Kami tidak ingin terburu-buru, tetapi juga tidak akan membiarkan kasus ini berlarut-larut. Penegakan hukum akan berjalan sesuai prosedur, dan kami memastikan bahwa para korban mendapatkan perlindungan serta keadilan," Tegasnya. 

Saat ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap beberapa saksi dari pihak pelapor.

Selain itu, polisi juga terus mengumpulkan bukti-bukti tambahan guna memperjelas kronologi peristiwa yang terjadi.

Menurutnya kasus ini terus menjadi perhatian publik, mengingat insiden kekerasan terjadi di lingkungan kampus, tempat yang seharusnya menjadi ruang aman bagi mahasiswa.

Polres Majene mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.

"Kami akan bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang dan memastikan para pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya," tutup Kasat reskrim.

Untuk diketahui, Polres Majene sudah melakukan pemeriksaan terhadap 6 mahasiswa yang menjadi  korban saat aksi demo anarkis HMI di Stikes Bina Bangsa Majene (BBM), 5 melaporkan terkait pengeroyokan dan satu terkait pelecehan seksual. 

Beberapa saksi juga telah dimintai keterangan di Polres Majene beberapa hari yang lalu. 

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com, Anwar Wahab

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved