HMI Majene Demo Stikes BBM
Klarifikasi HMI Majene Soal Demo di STIKES BBM, Singgung Juga Soal Pemecatan 10 Anggota BEM
Menurut koordinator lapangan Asfin, aksi ini dilatarbelakangi oleh tiga tuntutan utama yang dianggap mencerminkan ketidakadilan terhadap mahasiswa
Penulis: Anwar Wahab | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene menyampaikan klarifikasi terkait aksi demonstrasi yang berlangsung di depan kampus STIKES BBM, pada 12 Maret 2025 lalu.
Menurut koordinator lapangan Asfin, aksi ini dilatarbelakangi oleh tiga tuntutan utama yang dianggap mencerminkan ketidakadilan terhadap mahasiswa.
"Kami akan menyampaikan beberapa poin tuntutan yang menyebabkan HMI demo di Stikes di Majene, persoalan ini bukan hanya persoalan skorsing tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, " Kata Asfin saat menyampaikan video klarifikasi di akun Facebook HMI Komisariat Cabang Majene.
Menurut Asfin sebagai organisasi mahasiswa, HMI menegaskan menolak segala bentuk kekerasan, termasuk terhadap perempuan.
Jika ada tuduhan pelecehan atau pemukulan, HMI mendukung langkah hukum yang transparan dan objektif.
Menurutnya terkait tuduhan tersebut biarlah pihak kepolisian yang menyelesaikan sebagai mana yang sebenarnya.
Pasca aksi, telah disepakati perjanjian antara HMI dan pihak STIKES BBM, termasuk permohonan maaf atas insiden perusakan bendera. Namun, sehari setelahnya, sekretariat HMI mengalami penyerangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Asfin juga menyampaikan Permohonan maaf kepada masyarakat Majene ketika dalam melakukan aksi demonstrasi menimbulkan ketidaknyamanan dan menggangu ketertiban Umum.
Lebih lanjut Asfin mengatakan, kasus ini telah diserahkan kepada pihak berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Perkelahian Antar Pemuda Pecah di Kalukku Mamuju Dini Hari Tadi Berawal Pemukulan Usai Salat Tarawih
Baca juga: Alami Trauma Kekerasan, Mahasiswi STIKES BBM Majene Korban Pemukulan Aksi Demo Pulang Kampung
"HMI Cabang Majene tetap berkomitmen memperjuangkan keadilan dan akan terus mengawal perkembangan kasus ini dengan tetap mengedepankan prinsip musyawarah dan supremasi hukum, " Ungkapnya dalam unggahan klarifikasi Facebook tersebut, dengan loke 678,komen 894 dan dibagikan 240 kali.
Beberapa tuntutan HMI Majene yaitu:
1. Skorsing Mahasiswa Sri Handayani
Sri Handayani, mahasiswa STIKES BBM sekaligus anggota HMI, mendapat skorsing dengan alasan mencaci maki dosen.
Namun, skorsing ini dipertanyakan karena muncul setelah adanya perdebatan di forum Musyawarah Besar BEM.
Ruang klarifikasi yang diajukan pun tidak difasilitasi oleh pihak kampus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.