Mamasa
Banjir Lumpur Rendam Ruang Kelas SDK 010 Tinua Mamasa, Proses Belajar Terhenti
Akibatnya, proses belajar mengajar di sekolah terhenti, ruang kelas tergenang lumpur, Rabu (29/10/2025).
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA- Banjir membawa material lumpur menerjang Sekolah Dasar Kecil (SDK) 010 Tinua Tondon Talodo di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Akibatnya, proses belajar mengajar di sekolah terhenti, ruang kelas tergenang lumpur, Rabu (29/10/2025).
Banjir disertai lumpur menerjang SDK 010 Tinua Tondon Talodo, di Desa Bakadisura, Kecamatan Tabang pada Minggu (26/10/2025) kemarin.
Baca juga: Tak Ada Gunung Rumah Nyaris Tak Terlihat dari Ketinggian Paruparu Dunia
Baca juga: Tersangka Lecehkan Siswinya, Kepsek SMA di Majene Terancam 15 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
Banjir terjadi setelah daerah ini diguyur hujan sepanjang hari.
“Sekarang tidak ada aktivitas belaajar, karena gedung sekolah tidak bisa ditempati anak-anak untuk belajar," kata kepala lingkungan Marten, kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Dia menyebut ruang belajar serta meja dan kursi penuh lumpur, sedang proses pembersihan.
Menurut Marten, material lumpur mengendap di tiga ruangan di sekolah ini.
Dua ruangan berfungsi sebagai kelas dan satu lainnya dimanfaatkan sebagai ruang guru.
"Dua ruangan yang disekat untuk siswa kelas sampai sampai enam, satu ruang guru," ungkapnya.
Disebutkan lantai ruangan penuh dengan lumpur sampai di halaman dengan ketebalan lumpur capai 10 centimeter.
Lebih lanjut Marten mengungkapkan rencana mengalihkan proses belajar mengajar murid di rumah guru untuk sementara waktu.
Sebab, proses pembersihan sedimen lumpur dipastikan membutuhkan waktu beberapa hari.
"Butuh waktu dua sampai tiga hari untuk proses pembersihan, khusus lumpur saja, kalau cuaca mendukung," katanya lagi.
Dia mengaku akan mengupayakan, siswa dapat belajar di rumah salah satu gurunya, sembari menunggu proses pembersihan.
Marten juga mengungkapkan, banjir disertai lumpur sudah tiga kali menerjang sekolah ini dan belum pernah mendapat perhatian pemerintah.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Mamasa Gusti Hermaian mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) telah bergerak menuju lokasi untuk melakukan pendataan.
Dia mengakui, sepanjang hari ini pihaknya menerima 11 laporan kejadian dari berbagai wilayah di Mamasa.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
| Longsor di Tabang Mamasa BPBD Turunkan Excavator Bersihkan Material Longsor |
|
|---|
| Tersangka Korupsi Proyek Pasar Mamasa, Kuasa Hukum Sebut Kliennya Korban dan Tuding Ada Dalang Lain |
|
|---|
| Longsor Tutup Jalan Mamasa - Mamuju, Panjang Longsor 5 meter Tinggi 2 meter dan lebar 3 meter |
|
|---|
| Kejati Ungkap Peran Eks Kadis Perkim Mamasa dalam Korupsi Dana Pasar, Ngaku Penerima Kuasa |
|
|---|
| Korupsi Pasar Mamasa, Eks Kadis Perkim Mamasa Terancam Lebih dari 5 Tahun Penjara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/ekolah-Dasar-Kecil.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.