Unsulbar

Program Kosabangsa Unsulbar Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Kelurahan Pangali-Ali

Program ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui integrasi sektor peternakan dan pertanian tanaman pangan.

Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar
KOSABANGSA - Tim Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan kegiatan bertajuk “Optimalisasi Ketahanan Pangan Lokal melalui Sinergi antara Ternak dan Tanaman Pangan” di Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Tim Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan kegiatan bertajuk “Optimalisasi Ketahanan Pangan Lokal melalui Sinergi antara Ternak dan Tanaman Pangan” di Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Program ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui integrasi sektor peternakan dan pertanian tanaman pangan.

Program Kosabangsa Tahun Pendanaan 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan lokal sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tersedia di tingkat masyarakat.

Baca juga: Dosen Unsulbar Dampingi Peternak: Ubah Limbah Perikanan Jadi Pakan, Jaga Populasi Betina Produktif!

Pendekatan yang diterapkan mengedepankan konsep sinergi antara usaha ternak dan tanaman pangan, di mana limbah ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman, sedangkan hasil samping tanaman pangan digunakan sebagai pakan ternak.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh kolaborasi tim dosen dan mahasiswa dari Prodi Peternakan dan Prodi Pertanian Unsulbar yang diketuai oleh Khatifah, S.Pt., M.Si. dengan anggota Andi Sukma Indah, S.Pt., M.Si. dan Syahmidarni Islamiyati, S.TP, M.Si, bekerja sama dengan Kelompok Tani-Ternak Makkayang dan Kelompok Wanita Tani Karya Harapan, serta mendapat dukungan dari Pemerintah Kelurahan Pangali-Ali.

Sebelumnya sosialisasi telah dilaksanakan pada 27-28 September 2025 di kediaman salah satu anggota mitra.

Ketua Program Kosabangsa, Khatifah, S.Pt., M.Si. menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam membangun sistem pangan mandiri dan berkelanjutan dengan dukungan penuh dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

“Melalui sinergi antara ternak dan tanaman pangan, masyarakat tidak hanya dapat menekan biaya produksi, tetapi juga meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan. Limbah ternak yang sebelumnya terbuang kini bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik, sementara hasil tanaman lokal menjadi sumber pakan alternatif bagi ternak,” ujarnya.

Khatifah menambahkan, kegiatan ini melibatkan tim dosen pendamping dari Universitas Hasanuddin, diantaranya Prof. Dr. Ir. Muhammad Ihsan Andi Dagong, S.Pt., M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Iqbal, S.TP., IPM berperan aktif dalam memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat. 

Pelatihan meliputi pembuatan pupuk kompos, formulasi pakan alternatif berbasis bahan lokal, serta pengelolaan limbah organik agar memiliki nilai ekonomi dan ekologis.

Perwakilan masyarakat Kelurahan Pangali-Ali, M. Nasruddin, yang juga merupakan ketua Kelompok Tani Ternak Makkayang, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut.

“Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Dulu kotoran ternak hanya dibuang, tapi sekarang bisa dijadikan pupuk untuk sayuran. Hasilnya juga lebih bagus dan biaya pakan berkurang. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Dalam tahap awal pelaksanaan, masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi.

Beberapa kelompok tani-ternak telah berhasil mempraktikkan integrasi antara usaha ternak ayam dan budidaya sayuran dengan memanfaatkan pupuk kompos dari kotoran ternak. 

Program Kosabangsa di Kelurahan Pangali-Ali diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis sinergi sektor pertanian dan peternakan yang dapat direplikasi di wilayah lain di Kabupaten Majene maupun di Provinsi Sulawesi Barat.

Melalui kerja sama yang erat antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak lokal.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved