Warga Sulbar Diminta Tidak Panic Buying Meski Harga Beras Naik, Stok di Bulog 5 Juta Ton

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemprov Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan Sulbar menghimbau masyarakat berhenti pembelian boros pangan karena adanya kenaikan harga beras.

Kadis Tapang Sulbar Abdul Waris Bestari, dirinya mengajak masyarakat agar tidak boros pangan agar harga beras bisa turun.

"Jangan sampai ada anggapan bahwa Sulbar akan kehabisan beras, Alhamdulillah data yang kami dapatkan dari Bulog Polman menaungi Majene dan Mamasa, serta Bulog Mamuju menaungi Mateng dan Pasangkayu bahwa stok berasnya cukup untuk beberapa bulan ke depan," kata Waris, Senin (26/2/2024).

Ia membeberkan bahwa di Bulog Polman ada 3,5 juta ton stok beras yang dimiliki.

Sedangkan Bulog Mamuju mempunyai stok 1,5 juta ton.

Sehingga total stok beras di Sulbar mencapai 5 juta ton.

"Ini bisa sampai bulan April atau Mei tahun 2024. Jadi jangan khawatir Sulbar kekurangan beras," bebernya.

Baca juga: Bulog Mamuju Klaim Stok Beras 1.400 Ton Cukup untuk 4 Bulan

Baca juga: Harga Beras di Mamasa Capai Rp 16 Ribu Per Kilo, Warga Beralih ke Beras Lokal

Sehingga, dia meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying, meskipun di sisi lain terjadi kenaikan harga beras di seluruh Indonesia.

"Salah satu faktornya adalah kurangnya pasokan beras dalam negeri yang seharusnya panen di bulan Januari dan Februari 2024, ini mengalami pergeseran karena di akhir tahun lalu kita dihadapkan El Nino atau kekeringan," ujarnya.

Makanya, panen bergeser, sehingga wilayah Sulsel dan Sulbar itu panen raya akan terjadi akhir Maret sampai dengan April tahun 2024.

"Mudah-mudahan saja pasokan yang ada sekarang bisa diimbang. Jadi bisa menekan harga beras ketika terjadi panen raya," paparnya. (*)