Harga Beras Naik

Kunjungan ke Majene, Mentan Amran Ingatkan Pedagang Jangan Permainkan Harga Beras: Akan Saya Tindak!

Amran mengatakan beras ini hal yang vital di masyarakat tidak boleh dimainkan. Kalau ada pedagang yang tidak mau ikut aturan segera ditindak

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Ilham Mulyawan
Anwar Wahab
KUNJUNGAN MENTAN - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Majene dalam rangka memantau langsung kegiatan Gerakan Pangan Murah, Minggu (20/7/2025). Ia mengingatkan, pemerintah serius mengawasi distribusi bahan pokok, termasuk beras. Amran menyebut, ini bukan kali pertama pihaknya menindak pelaku usaha nakal. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - ‎Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman peringatkan pedagang, agar tidak mempermainkan Harga dan kualitas beras.

Hal ini disampaikan Amran saat memantau kegiatan Gerakan Pangan Murah di Stadion Prasamya, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Minggu (20/7/2025).

Hadir warga yang sejak pagi memadati lokasi untuk membeli bahan pokok murah.

Amran menegaskan, beras adalah kebutuhan pokok masyarakat yang tidak boleh dijadikan komoditas permainan pasar.

Baca juga: Warga Majene Rela Antre Sejak Subuh Demi Berburu Beras Murah Rp58 Ribu per 5 Kg

Baca juga: Kemenkum Sahkan 80.068 Koperasi Merah Putih Melalui AHU Online



‎“Beras ini hal yang vital di masyarakat, tidak boleh dimainkan. Kalau ada pedagang yang tidak mau ikut aturan, saya tindak tegas. Tidak ada kompromi!” tegas Amran saat ditemui Tribun Sulbar.com di lokasi, Minggu (20/7/2025).

‎Ia mengingatkan, pemerintah serius mengawasi distribusi bahan pokok, termasuk beras. Amran menyebut, ini bukan kali pertama pihaknya menindak pelaku usaha nakal.

‎“Kasus pupuk palsu dan minyak goreng ilegal sudah ada tersangkanya. Jangan sampai beras juga nanti ada. Kalau berani main-main, saya proses hukum,” ujarnya.

‎Dalam laporan nasional yang disampaikan Amran, hingga pertengahan 2025, tercatat sebanyak 212 merek beras yang dijual tidak sesuai HET dan standar mutu. 

Temuan tersebut menjadi fokus pemerintah dalam upaya perlindungan konsumen.

‎“Kami tidak akan toleransi. Pedagang wajib jual sesuai aturan. Kalau melanggar, langsung saya tindak,” tambahnya.

Warga antre sejak Minggu (20/7/2025) subuh Majene untuk mendapatkan beras murah Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dalam giat pasar murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Majene di Stadion Prasamya, Majene.

‎Pantauan Tribun-Sulbar.com, warga mulai memadati area sekitar Stadion Prasamya Majene sejak pukul 05.00 Wita.

‎Antrean panjang terlihat hingga ke ruas jalan, sebagian warga bahkan rela berdesakan demi bisa membeli kebutuhan pokok bersubsidi.

‎Samsia, seorang warga asal Kecamatan Banggae, mengaku datang sejak pukul 06.00 Wita demi mendapatkan beras murah.

‎“Saya antre dari pagi, berdesakan juga tidak apa-apa. Beras sekarang mahal sekali, jadi mumpung ada pasar murah, apalagi ini ada pa Menteri” ujarnya saat ditemui di lokasi.



‎Menurutnya, harga beras yang ditawarkan di pasar murah ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasar.

‎“Kalau di pasar biasanya Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu, di sini cuma Rp 58 ribu per lima kilogram. Jadi sangat membantu kami warga kecil,” tambah Samsia.

‎Selain beras subsidi jenis SPHP seharga Rp58 ribu per lima kilogram, sejumlah bahan pokok lain juga dijual dengan harga terjangkau.
‎‎
‎Pasar murah ini digelar sebagai upaya pemerintah daerah membantu masyarakat menghadapi tingginya harga bahan pokok di pasaran.

‎Kegiatan serupa rencananya akan kembali digelar di beberapa kecamatan lainnya di Majene.

Harga pasar Murah majene:

‎Bawang merah misalnya, Rp 37.000 per kilogram.

‎Bawang putih Rp 36.000 per kilogram

‎Cabai besar Rp 27.000 per kilogram

‎Cabai keriting Rp 42.000 per kilogram

‎Tomat Rp 25.000 per kilogram

‎Minyak goreng bantal Rp 15.800 per liter

‎Gula pasir Rp 17.500 per kilogram


‎Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved