Kasus Penembakan Polman

Fakta Lain Penembakan Polman, Pelaku Habisi Nyawa Korban Pakai Senjata Api Buatan AS Dibeli Pakai Sabu

Motifnya dendam lama, karena korban pernah melaporkan AF ke polisi terkait kasus narkotika di Polres Majene.

Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
KASUS PENEMBAKAN - Polisi mengamankan sepucuk pistol jenis revolver diduga dipakai menghabisi nyawa korban bernama Husain warga Pambusuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (21/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Polisi mengungkap fakta penembakan Husain di Polman. Pelaku Ahmad Faizal membeli pistol revolver buatan AS dari mantan TNI Indra Didi Yuda, dengan harga Rp4,5 juta plus satu gram sabu. 
  • Eksekutor penembakan adalah Darussalam (35), saudara kandung AF. Motif pembunuhan karena Husain pernah melaporkan AF ke polisi terkait kasus narkotika.
  • Polisi menyita senjata pabrikasi asli, enam peluru revolver, dan 15 peluru HS. Tersangka dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 junto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN – Kasus penembakan menewaskan Husain (35) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, akhirnya terungkap.

Polisi memastikan pelaku menggunakan pistol revolver buatan Amerika Serikat (AS).

Pistol dibeli pelaku dari mantan anggota TNI dengan cara unik dan ilegal, yakni ditukar dengan uang dan sabu-sabu.

Baca juga: Pistol Pecatan Prajurit TNI Regang Nyawa Husain di Polman

Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, menjelaskan, senjata itu dibeli Ahmad Faizal alias Carlos (25) dari Indra Didi Yuda (35) pada Februari 2025 seharga Rp4,5 juta ditambah satu gram sabu.

“Indra Didi Yuda berperan sebagai pemilik sekaligus penjual senjata api dan amunisi,” ujar Anjar, Selasa (4/11/2025).

Selain Indra, polisi menangkap tiga tersangka lain yang terlibat dalam peredaran senjata dan amunisi ilegal, yaitu:

1. Nurwahyu Pratama Putra alias Wahyu (22)

2. Kasmin alias Kasmir (40)

3. M. Yusuf alias Ucu (30).

Barang bukti yang disita antara lain satu pucuk revolver Smith & Wesson buatan AS bernomor seri 22618, enam butir peluru revolver, dan 15 butir peluru HS.

Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, memastikan senjata tersebut bukan rakitan.

Melainkan pabrikasi asli, dan dipesan jauh sebelum perencanaan pembunuhan terhadap Husain.

Dari penyelidikan, diketahui Ahmad Faizal sebagai otak pembunuhan.

Sementara Darussalam (35), saudaranya, menjadi eksekutor.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved