Banjir Rob Polman

Belasan Rumah Warga di Pulau Battoa Polman Terendam Banjir Rob

Peristiwa sempat menimbulkan kepanikan ini terjadi mulai pukul 05.30 Wita sore menjelang malam.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun
ROB - Belasan rumah warga di Pulau Battoa, Dusun Kapejang, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Sulbar, terendam banjir rob, Sabtu (8/11/2025). Banjir rob terjadi selama beberapa hari terakhir dengan ketinggian air mencapai 50 Centimeter (Cm). Dok Ibrahim. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Belasan rumah warga di Pulau Battoa, Dusun Kapejang, Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), terendam banjir rob, Sabtu (8/11/2025).

Banjir rob terjadi selama beberapa hari terakhir dengan ketinggian air mencapai 50 Centimeter (Cm).

Peristiwa sempat menimbulkan kepanikan ini terjadi mulai pukul 05.30 Wita sore menjelang malam.

Baca juga: Emak-emak Pulau Battoa Polman Berburu Bahan Pokok di Pasar Murah, Beras dan Telur Jadi Incaran

Baca juga: 3 Hektar Lahan di Pulau Battoa Polman Terbakar, Api Dekat Pemukiman, Warga Panik

Hingga pagi hari tak kunjung surut, belasan rumah di Dusun Kapejang dekat dengan pesisir pantai terendam banjir rob 

Warga mulai khawatir lantaran banjir rob muali menutup jalan setapak antara dusun di Pula Battoa.

Serta air tak kunjung surut mulai merendam sumur air tawar sumber utama air bersih bagi warga Pulau Battoa.

Salah satu warga Ibrahim mengatakan banjir rob ini mulai terjadi sejak satu pekan terakhir. 

"Beruntung banjir rob ini tidak terlalu parah karena, tidak disertai angin kencang, semoga sampai akhir tahun tidak berubah cuacanya," kata Ibrahim kepada wartawan.

Dia menyampaikan banjir rob ini terjadi menjelang pergantian tahun hingga awal tahun baru.

Bisanya disertai dengan angin kencang, cuaca ekstrem, sehingga warga di Pulau Battoa selalu waspada.

Ibrahim menyebut banjir rob tahun ini belum menimbulkan kerusakan rumah warga atau fasilitas lainnya.

"Hanya saja jalan setapak antara dusun dan sumber air bersih kita mulai terendam, itu khawatiran warga di sini," ungkapnya.

Dia menambahkan banjir rob mulai surut pagi menjelang siang hari, dan terjadi lagi pada sore hari.

Banjir akibat pasang air laut ini juga sering menghantam kapal-kapal nelayan di pinggir pantai.

Para nelayan kata Ibrahim kadang takut melaut ketikan pasang air laut disertai angin kencang terjadi.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved