Polman

Bunga Bangkai Tumbuh di Belakang Rumah Warga Polman, Disebutkan Pertanda Musim Hujan

Menurut pemilik rumah, kemunculan bunga bangkai di halaman belakang bukan baru pertama kali terjadi.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
Istimewa
BUNGA BANGKAI- : Penemuan bunga bangkai hebohkan warga di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman, Sulbar, Jumat (7/11/2025). Bunga dengan nama latin Amorphophhallus ini ditemukan tumbuh di belakang rumah warga bernama Nendar. 

Ringkasan Berita:
  • Penemuan bunga bangkai hebohkan warga di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (7/11/2025).
  • Bunga dengan nama latin Amorphophhallus ini ditemukan tumbuh di belakang rumah warga bernama Nendar.
  • Menurut pemilik rumah, kemunculan bunga bangkai di halaman belakang bukan baru pertama kali terjadi.
  • Mengamati dan memastikan aroma bunga busuk sehingga warga sekitar menyebut bunga bangkai.
 

 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Penemuan bunga bangkai hebohkan warga di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (7/11/2025).

Bunga dengan nama latin Amorphophhallus ini ditemukan tumbuh di belakang rumah warga bernama Nendar.

Ciri khas bunga ini mengeluarkan aroma busuk, saat ditemukan sudah mekar sempurna.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Depan Puskesmas Bambu Mamuju

Baca juga: Tanggapi Tuntutan Massa Aksi, DPRD Mateng Akan Panggil Penanggung Jawab MBG dan Dinas Terkait Jalan

Memiliki ketinggian sekitar 50 Centimeter (Cm) dengan diameter kelopak bunga sekitar 100 cm.

Menurut pemilik rumah, kemunculan bunga bangkai di halaman belakang bukan baru pertama kali terjadi.

"Bunga bangkai kerap tumbuh di tempat ini apalagi kalau sudah masuk musim hujan, ini tanda sudah masuk musim hujan," kata pemilik rumah Nendar.

Dia menyebut terkadang bunga bangkai di belakang rumahnya ini tumbuh dua kali dalam setahun.

Bunga bangkai yang tumbuh kali ini memiliki ukuran lebih besar dibandingkan bunga sebelumnya.

Nendar menyebut bunga bangkai ini akan bertahan sekitar dua minggu lalu rontok dan layu.

"Warga sekitar sini sudah banyak yang datang liat karena penasaran, kita belum laporkan," ungkapnya.

Dia menambahkan bunga bangkai ini keran dikunjungi para pelajar yang penasaran melihat langsung.

Mengamati dan memastikan aroma bunga busuk sehingga warga sekitar menyebut bunga bangkai.

Bunga ini terbilang cukup langka dan tidak banyak ditemukan di sembarang tempat.

Tumbuhan ini terkenal karena bunganya yang sangat besar, bau menyengat seperti bangkai, dan sifatnya yang langka.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved