Pasangkayu

Anggaran Perjalanan Dinas Habis, Dinsos Pasangkayu Butuh SK Darurat Agar Leluasa Turunkan Bantuan

Elsi menjelaskan, sebenarnya terdapat bantuan beras dari Dinas Sosial Provinsi yang dapat disalurkan untuk korban bencana. 

Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
taufan
BPJS PBI NON AKTIF - Kantor Dinas Sosial Pasangkayu, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (12/2/2025), Dinsos Pasangkayu Jelaskan tiga alasan BPJS PBI tiba-tiba non aktif. Elsi juga menjelaskan penyebab kedua BPJS PBI non aktif, karena ditemukan beberapa KPM yang memiliki listrik dengan KWH 2200. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Meski anggaran perjalanan dinas telah habis per Oktober 2025 lalu, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasangkayu memastikan tetap akan turun ke lokasi apabila terjadi bencana di wilayah Kabupaten Pasangkayu.

Kepala Dinsos Pasangkayu, Elsi, menyampaikan hal tersebut di hadapan anggota DPRD Pasangkayu saat rapat yang digelar di ruang aspirasi DPRD, Rabu (29/10/2025).

“Kami tetap turun kalau ada bencana, karena itu sudah menjadi tugas kami. Hanya saja, bantuan yang bisa kami berikan terbatas pada logistik dasar seperti terpal, makanan siap saji, serta bantuan darurat lainnya,” ujarnya.

Baca juga: 364 Warga Pasangkayu Terjangkit TBC, Dinkes Perkuat Deteksi Dini

Baca juga: Ratusan Guru Madrasah Geruduk Kantor Kementerian Agama Polman, Bawa 4 Tuntutan

Elsi menjelaskan, sebenarnya terdapat bantuan beras dari Dinas Sosial Provinsi yang dapat disalurkan untuk korban bencana. 

Namun hingga kini, distribusi bantuan tersebut terhambat lantaran dibutuhkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat yang tidak dimiliki oleh pihaknya.

“Sebenarnya kalau SK tanggap itu ada, kami bisa langsung menyalurkan beras bantuan kepada korban. Bahkan bantuan dari balai juga bisa kami turunkan jika SK tersebut diterbitkan,” tegasnya.

Selain kendala administrasi dan anggaran, Elsi juga mengungkapkan kondisi bahan makanan untuk dapur umum yang saat ini sudah tidak layak pakai, sehingga berisiko menghambat pelayanan kepada warga terdampak bencana.

“Kami mohon perhatian, karena stok bahan makanan yang biasa digunakan untuk dapur umum itu sudah banyak yang rusak. Kondisinya benar-benar tidak layak lagi,” tuturnya.

Di hadapan para legislator, Dinsos berharap adanya dukungan anggaran tambahan serta percepatan penerbitan SK Tanggap Darurat saat terjadi bencana, agar bantuan yang tersedia dapat segera disalurkan tanpa hambatan.

Rapat tersebut digelar sebagai bentuk evaluasi dan koordinasi lintas sektor, terkait penanganan bencana angin puting beliung yang baru-baru ini terjadi di Desa Pangiang, Kecamatan Bambalamotu.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved