PBNU

Dulu Aktivitas HMI Yogyakarta, Ini Profil dan Kontrioversi Gus Yahya Didesak Mundur dari Ketum PBNU

Ia menegaskan, keputusan rapat harian itu tidak bisa dieksekusi, dan tidak bisa mengikat.

Editor: Nurhadi Hasbi
tribunlampung.co.id
Yahya Cholil Staquf saat diwawancara seusai menggelar pertemuan tertutup dengan PWNU Lampung di Rumah Kayu Bandar Lampung Minggu (17/10/2021) malam. Para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Provinsi Jawa Barat kian mengerucutkan dukungan untuk kursi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU yang digelar di Lampung. 

Pada jenjang perguruan tinggi, ia memilih Jurusan Sosiologi FISIPOL Universitas Gadjah Mada, sembari aktif berorganisasi.

Pada 1986-1987, ia menjabat sebagai Ketua Umum Komisariat FISIPOL UGM HMI Cabang Yogyakarta.

Kontroversi Gus Yahya

Beredar hasil risalah rapat harian Syuriyah PBNU yang meminta Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Dalam risalah tersebut, ada sejumlah alasan yang mendasari permintaan pengunduran diri Gus Yahya.

Salah satunya adalah kontroversi seputar kehadiran akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, sebagai narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).

Peter Berkowitz, yang dianggap memiliki kaitan dengan jaringan Zionisme Internasional, dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah serta Muqaddimah Qanun Asasi NU.

Pada 28 Agustus 2025, Gus Yahya telah meminta maaf kepada publik terkait hadirnya Peter Berkowitz dalam acara tersebut, namun hal ini tetap memicu kontroversi internal.

Kontroversi internal tersebut berbuntut pada desakan pengunduran diri dari Ketua Umum PBNU.(*)

Sumber: Tribun sulbar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved