PBNU

Dulu Aktivitas HMI Yogyakarta, Ini Profil dan Kontrioversi Gus Yahya Didesak Mundur dari Ketum PBNU

Ia menegaskan, keputusan rapat harian itu tidak bisa dieksekusi, dan tidak bisa mengikat.

Editor: Nurhadi Hasbi
tribunlampung.co.id
Yahya Cholil Staquf saat diwawancara seusai menggelar pertemuan tertutup dengan PWNU Lampung di Rumah Kayu Bandar Lampung Minggu (17/10/2021) malam. Para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Provinsi Jawa Barat kian mengerucutkan dukungan untuk kursi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU yang digelar di Lampung. 

“Semuanya menghendaki agar segala sesuatu yang jadi masalah dalam organisasi dikembalikan kepada AD/ART, dikembalikan kepada sistem aturan yang ada,”ujarnya.

Sikap tegas Gus Yahya "melawan" terhadap upaya pemberhentian dirinya tentu tak lepas dari latar belakang dirinya.

Selain kiyai, dia adalah aktivis di masa mudanya.

Sebagai seorang aktivis, tentu tak mau menerima begitu saja terhadap upaya pelenseran dari kursi ketua umum PBNU.

Mengenal Gus Yahya

Mengenal sosok Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang belakangan diramaikan isu didesak mundur dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

PBNU merupakan badan kepemimpinan tertinggi NU yang mengatur arah organisasi, membuat kebijakan nasional, dan membina berbagai lembaga serta badan otonom di bawah NU.

Gus Yahya, lahir pada 16 Februari 1966 di Rembang, Jawa Tengah.

Ia dikenal sebagai salah satu ulama terkemuka Indonesia dan saat ini memimpin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk masa khidmat 2022–2027.

Sebelum menjabat sebagai ketua umum, ia mengemban amanah sebagai Katib ‘Aam PBNU pada periode 2015–2021.

Gus Yahya lahir dari keluarga pesantren yang kuat dalam tradisi keilmuan.

Ia merupakan putra ulama kharismatik KH M. Cholil Bisri, keponakan KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus), dan kakak kandung mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Selain memimpin organisasi, ia juga mengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang.

Gus Yahya menempuh pendidikan pesantren di bawah bimbingan KH Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak, Bantul.

Ia kemudian lulus dari SMA Negeri 1 Yogyakarta.

Sumber: Tribun sulbar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved