40 Pegawai BPSDMD Sulbar ke Jateng Pakai APBD Rp250 Juta Asnawi: Jalan-jalan Berkedok Studi Lapangan

Asnawi menilai perjatdinas dengan kedok studi lapangan hanya menandakan bahwa kebijakan pemerintah belum berpihak kepada masyarakat

|
Editor: Ilham Mulyawan
Asnawi For Tribun Sulbar
Direktur WALHI SUlbar - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Barat, Asnawi mempertanyakan pernyataan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), yang menyebut bahwa perusahaan tambang berizin tidak boleh dihalang-halangi. 


TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Direktur Eksekutif Daerah (ED) Walhi Sulawesi Barat, Asnawi menyoroti perjalanan studi lapangan 40 pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi Barat ke Semarang, Jawa Tengah

Asnawi menilai perjalanan studi itu hanya bentuk pemborosan anggaran di tengah situasi krisis multidimensi yang sedang dihadapi masyarakat Sulbar.

Apalagi anggaran APBD yang digunakan todak sedikit, yakni Rp250 juta. 

Baca juga: Polisi Temukan 3 Pemohon SKCK PPPK-PW di Mamuju Pernah Tersandung Hukum, Ada Kasus Narkoba

Baca juga: Polresta Mamuju Temukan Pemohon SKCK untuk PPPK Paruh Waktu Pernah Terlibat Narkoba

"Ketika rakyat masih bergulat dengan masalah banjir, longsor, krisis air bersih, kerusakan lingkungan akibat tambang dan galian C, hingga pelayanan dasar publik yang jauh dari memadai, sangat disayangkan jika pemerintah daerah, justru mengalokasikan anggaran untuk perjalanan dinas dalam jumlah besar, " Kritik Asnawi, Jumat (19/9/2025). 

Ia menilai pola seperti ini memperlihatkan bahwa orientasi pembangunan pemerintah, belum berpihak pada kebutuhan mendesak rakyat. 

"Alih-alih memperkuat kapasitas sumber daya manusia dengan cara-cara yang lebih efektif, murah, dan relevan dengan kondisi Sulbar, yang terjadi justru praktik jalan-jalan berkedok studi lapangan, " ujarnya. 

Sehingga dia menegaskan bahwa pemborosan anggaran seperti ini, adalah cermin lemahnya keberpihakan pemerintah pada upaya penyelamatan lingkungan dan kesejahteraan rakyat. 

Seharusnya anggaran tersebut kata Asnawi, dialihkan untuk program-program adaptasi bencana ekologis, pendidikan lingkungan, serta peningkatan kapasitas birokrasi dalam merespons krisis iklim dan kerusakan ekologis di daerah.

"WALHI Sulbar mendesak Gubernur dan DPRD Provinsi Sulbar, untuk mengevaluasi pola perjalanan dinas yang kerap tidak membawa dampak nyata bagi masyarakat," pintanya. 

Sebelumnya diberitakan, BPSDMD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kunjungan studi lapangan ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Kunjungan dilaksanakan selama tiga hari. 

Sekretaris Badan BPSDM Sulbar, Sugeng Iriyanto, menjelaskan, studi ini bertujuan untuk mempelajari berbagai inovasi telah diterapkan BPSDM Jawa Tengah

"Ada beberapa agenda ingin kita pelajari di sana. Salah satunya tentang konsep Corporate University, bagaimana kita bisa menerapkannya di sini," ucap Sugeng Iriyanto saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Kantor Gubernur, Rabu (17/9/2025).

Selain itu, rombongan juga akan fokus pada tata kelola organisasi dan penguatan kelembagaan.

BPSDMD Sulbar ingin mempelajari model pengelolaan swakelola diterapkan BPSDM Jawa Tengah, termasuk regulasi dibutuhkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved