Bapperida Sulbar

Bapperida Sulbar Tegaskan Sinergi Jaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat

Bapperida Sulbar diwakili oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Muhammad Nur Dadjwi.

Editor: Nurhadi Hasbi
Humas Bapperida Sulbar
RAPAT PENGENDALIAN INFLASI - Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat hadiri Rapat Teknis Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (17/9/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Teknis Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Barat, Rabu, 17 September 2025.

Bapperida Sulbar diwakili oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Muhammad Nur Dadjwi.

Baca juga: Bapperida Sulbar Komitmen Kawal Integrasi Program Literasi dalam Rencana Pembangunan Daerah

Ia hadir bersama jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi.

Rapat dipimpin oleh Kepala Perwakilan BI Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho.

Turut hadir Asisten Administrasi Umum dan Keuangan Setda Sulbar, Amujib; Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Farid Wajdi; kepala perangkat daerah; serta perwakilan instansi dan lembaga terkait lainnya.

Dalam rapat tersebut dibahas langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga hingga akhir tahun 2025.

Provinsi Sulawesi Barat mencatat deflasi sebesar -0,18 persen (month-to-month/mtm) pada Agustus 2025.

Angka ini lebih rendah dari target indikatif dan berada di bawah rata-rata inflasi nasional.

Penurunan harga ini disebabkan oleh membaiknya pasokan komoditas pangan segar, seperti tomat, cabai rawit, beras, ikan cakalang, dan ikan layang.

Data Bank Indonesia menunjukkan, normalisasi pasokan dari sentra produksi luar daerah, optimalisasi penyaluran beras SPHP, serta puncak musim panen ikan laut menjadi faktor utama yang meredam tekanan harga.

Namun demikian, sejumlah komoditas seperti ikan tuna, pisang, bawang merah, dan asam mengalami kenaikan harga akibat pasokan terbatas dan pengaruh cuaca.

BI merekomendasikan penguatan strategi 4K, yakni: Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.

Upaya tersebut dilakukan melalui pelaksanaan pasar murah, sidak pasar, penambahan pengecer beras SPHP, serta gerakan tanam hortikultura.

Muhammad Nur Dadjwi menegaskan komitmen Bapperida Sulbar untuk bersinergi menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved