Bapperida Sulbar

Bapperida Sulbar Komitmen Kawal Integrasi Program Literasi dalam Rencana Pembangunan Daerah

Program ini mewajibkan siswa SMA/SMK membaca minimal 20 judul buku selama tiga tahun masa pendidikan sebagai salah satu syarat kelulusan.

Editor: Nurhadi Hasbi
HUMAS PEMPROV SULBAR
LITERASI - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, menjadi pemateri dalam Pertemuan Pemangku Kepentingan Tingkat Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Rabu (17/9/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk mengawal integrasi program literasi ke dalam perencanaan pembangunan daerah.

Pernyataan ini disampaikan Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, usai mendampingi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dalam Pertemuan Pemangku Kepentingan Tingkat Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Rabu (17/9/2025).

Pertemuan tersebut dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 655 peserta dari seluruh Indonesia. 

Baca juga: Aplikasi SiKODE Bapperida Sulbar Perkuat Pengelolaan Aset Berbasis Digital

Dalam forum itu, Gubernur Suhardi Duka hadir sebagai narasumber atas undangan langsung dari Perpusnas.

Undangan tersebut diberikan karena adanya program inovatif Gerakan Sulbar Mandarras yang dinilai sejalan dengan semangat literasi inklusif nasional.

“Gerakan Sulbar Mandarras bukan hanya program literasi, tetapi juga instrumen pembangunan sumber daya manusia yang terukur," kata Junda.

Lanjut Junda, ini sejalan dengan misi ketiga Panca Daya dalam RPJMD Sulbar 2025–2029, yaitu membangun sumber daya manusia unggul dan berkarakter.

Ia menegaskan, Bapperida akan memastikan program tersebut terintegrasi dalam dokumen perencanaan daerah agar dampaknya dapat terukur dan berkelanjutan.

Junda juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penguatan literasi.

“Pemerintah daerah, sekolah, perpustakaan, dan masyarakat harus bergerak bersama. Literasi inklusif adalah fondasi daya saing daerah,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Suhardi Duka telah meluncurkan Gerakan Sulbar Mandarras.

Program ini mewajibkan siswa SMA/SMK membaca minimal 20 judul buku selama tiga tahun masa pendidikan sebagai salah satu syarat kelulusan.

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan ini, Bapperida Sulbar telah menyediakan pojok baca di ruang tamu lantai 1 kantor mereka, lengkap dengan koleksi buku bacaan untuk publik.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved