TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Aksi unjuk rasa yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Majene, Rabu (27/8/2025), sempat berlangsung ricuh akibat sejumlah pengendara nekat menerobos barisan massa.
Unjuk rasa yang menutup sebagian jalan utama kota itu membuat arus lalu lintas dialihkan ke jalan alternatif menuju Pantai Barane.
Namun, tidak sedikit pengendara yang tidak sabar menunggu dan memilih menerobos kerumunan massa yang saat itu tengah membakar ban bekas di tengah jalan.
Baca juga: BREAKING NEWS: HMI Demo Kejari Majene, Desak Penahanan Tersangka Kasus Korupsi Kapal
Aksi saling dorong dan adu mulut pun sempat terjadi. Seorang pengendara mobil bahkan terdengar meneriakkan protes keras.
"Buka jalan! Hentikan bakar ban!" teriak pengendara tersebut sambil tancap gas meninggalkan lokasi.
Petugas kepolisian yang berjaga langsung meredam ketegangan untuk mencegah bentrokan meluas.
Koordinator aksi, Kadi, menegaskan bahwa aksi mereka merupakan bentuk desakan terhadap Kejari Majene agar segera menahan dua tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kapal tangkap di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Majene.
“Kami meminta Kejari Majene tidak berlama-lama menahan kedua tersangka agar tidak muncul dugaan adanya perlakuan istimewa,” tegasnya.
Menurut Kadi, kasus ini telah bergulir hampir dua tahun tanpa kejelasan proses hukum, memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap institusi penegak hukum di daerah.
Aksi demonstrasi dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polres Majene untuk mengantisipasi potensi kericuhan lebih lanjut.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Kejaksaan Negeri Majene belum memberikan keterangan resmi atas tuntutan massa aksi.(*)
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com, Anwar Wahab