Kemiskinan Sulbar
Jurang Kemiskinan di Sulbar Semakin Dalam: Beban Hidup Masyarakat Meningkat
Sulawesi Barat kini berada di urutan ketiga provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Pulau Sulawesi, setelah Sulsel dan Sulut.
Penurunan terbesar terjadi di wilayah perdesaan, turun 3.760 jiwa.
Sebaliknya, di perkotaan, jumlah penduduk miskin justru bertambah 160 jiwa.
Meski totalnya menurun, beban hidup masyarakat miskin meningkat.
Komoditas makanan masih mendominasi penyumbang garis kemiskinan.
Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Sulbar Meningkat 2 Kali Lipat Kini Tembus 21 Ribu Jiwa, Tertinggi Mamuju
Mencapai 78,04 persen, naik 0,49 persen poin dari periode sebelumnya.
Lima komoditas utama penyumbang GK adalah; Beras, Rokok kretek filter, Ikan tongkol/tuna/cakalang, Kue basah, dan Telur ayam ras.
Dari sisi non-makanan, pengeluaran terbesar berasal dari perumahan, bensin, pendidikan, listrik, dan perlengkapan mandi.
Faktor Penurunan Kemiskinan
BPS mencatat beberapa faktor mendorong penurunan angka kemiskinan, di antaranya:
Deflasi Februari 2025 sebesar 0,24 persen (yoy)
Inflasi Maret 2025 terkendali di 1,56 persen
Pertumbuhan ekonomi triwulan I sebesar 4,38 persen
Nilai Tukar Petani (NTP) naik 3,41 persen menjadi 143,09
Produksi padi meningkat 37,95 persen (Januari–April 2025)
Penyaluran bansos seperti PKH, BPNT, dan Sembako secara merata
Persentase Warga Miskin di Sulbar Turun Per Maret 2025, tapi Angka Keparahan Kemiskinan Meningkat |
![]() |
---|
Kemiskinan Ekstrem Sulbar Meningkat 2 Kali Lipat Kini Tembus 21 Ribu Jiwa, Tertinggi Mamuju |
![]() |
---|
September 2024 Penduduk Miskin di Sulbar 155,91 Ribu Jiwa, Turun 0,50 Persen |
![]() |
---|
Langkah Gubernur Terpilih SDK Atasi Miskin Ekstrem di Sulbar 12.545 Jiwa |
![]() |
---|
12.545 Penduduk Sulbar Hidup dalam Kemiskinan Ekstrem, Polman Tertinggi Pasangkayu Nol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.