Breaking News

Kemiskinan Sulbar

12.545 Penduduk Sulbar Hidup dalam Kemiskinan Ekstrem, Polman Tertinggi Pasangkayu Nol

Data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pendataan P3KE menunjukkan distribusi rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraan. 

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribunnews.com
ILUSTRASI penduduk miskin ekstrem di Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 12.545 jiwa atau sekitar 0,86 persen dari total populasi. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Penduduk miskin ekstrem di Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai 12.545 jiwa atau sekitar 0,86 persen dari total populasi Per Juli 2024.

Kemiskinan ekstrem mengacu pada kondisi masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, hingga akses informasi.  

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Sulbar, Idham Halik Aco Gello, mengatakan, data ini dihimpun berdasarkan per sentil 1 desil 1 kemiskinan ekstrem. 

Baca juga: Kemiskinan Melonjak Rakyat Berontak, Efek Sistem Kapitalisme?

"Artinya, rumah tangga dalam kategori ini termasuk dalam kelompok 1-10 persen terendah dengan penghasilan kurang dari Rp253.514 per orang per bulan," jelasnya.  

Distribusi Kemiskinan Ekstrem di Sulbar
  
Data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Pendataan P3KE menunjukkan distribusi rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraan. 

Rumah tangga pada desil 1 merupakan kelompok dengan tingkat kesejahteraan terendah secara nasional.  

Polewali Mandar (Polman) tercatat memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem tertinggi di Sulbar, sebanyak 8.728 jiwa atau 1,78 persen dari total penduduk kabupaten tersebut.  
 
"Kemiskinan ekstrem di Polman menjadi yang tertinggi, disusul Mamuju Tengah 1.748 jiwa atau 1,25 persen," ungkap Idham saat ditemui usai mengikuti kegiatan BKKBN Sulbar di Rangas Beach, Senin (16/12/2024). 

Berikutnya, Kabupaten Mamuju tercatat 657 jiwa penduduk miskin ekstrem (0,23 persen).

Sementara Majene sebanyak 543 jiwa. 

Menariknya, Kabupaten Pasangkayu tercatat tidak memiliki penduduk dalam kategori miskin ekstrem.  

Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulbar terus dilakukan melalui berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi yang terintegrasi dengan data DTKS. 

Harapannya, angka kemiskinan ekstrem dapat terus menurun seiring waktu.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved