Opini

Kemiskinan Melonjak Rakyat Berontak, Efek Sistem Kapitalisme?

Jika sistem kapitalisme yang dijadikan rujukan maka akan melahirkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya bagi para kapital dan kerugian

Editor: Ilham Mulyawan
ist
Alhati Azzahra, S.Pd 

Oleh: Alhati Azzahra, S.Pd.
Mahasisiwi Pascasarjana STAIN Majene
 
TRIBUN-SULBAR.COM - Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, terbukti dengan angka kemiskinan yang semakin hari semakin melonjak. 

Kemiskinan bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan  juga terjadi di negara-negara lain yang ada di belahan dunia. 

Kesenjangan antara yang miskin dan kaya kian melebar tak kunjung menipis. 

Padahal Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional sudah ditetapkan sejak tanggal 17 Oktober 1992. 

Namun, dunia tidak juga mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh manusia.

Meskipun upaya memberantas kemiskinan telah dilakukan dunia melalui organisasi internasional serta pihak-pihak yang lain, namun usaha tersebut tidak dapat membuahkan hasil maksimal yang dapat mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Hal ini disebabkan karena solusi yang diambil selalu bersumber pada sistem kapitalisme. 

Jika sistem kapitalisme yang dijadikan rujukan maka akan melahirkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya bagi para kapital dan kerugian yang akan dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah dan ke bawah, sebab rakyat diabaikan bahkan harus berjuang sendiri.
 
Bukti konkrit fakta saat ini begitu menyayat hati. Nasib rakyat jika terus menggantungkan harapan pada sistem kapitalisme yang sejatinya merusak dan mustahil akan terwujud kesejahteraan secara merata. 

Sistem ini menjadikan negara hadir namun tidak mengurusi rakyat karena disibukkan dengan kepentingan pribadi.
 
Faktor lain penyebab masih bersarangnya kemiskinan di sebuah negara adalah anggapan-anggapan yang salah mengenai solusi persoalan kemiskinan, mulai dari pergantian pemimpin (Kepala Negara), pemberdayaan perempuan, bahkan pemimpin Perempuan di berbagai sektor pemerintahan. 

Adapun masyarakat juga berfikir bahwa dengan melanjutkan studi ke luar negeri maka hal tersebut dapat mengentaskan kemiskinan di negara asalnya. 

Namun dari banyaknya ide serta solusi yang telah diterapkan, kemiskinan di negara ini belum juga sirna.  

Sebab, sejatinya penyebab dasar dari problematika ini yakni penerapan sistem kapitalisme yang membuat oligarki semakin kaya tetapi rakyat semakin menderita.

Solusi tepat agar persoalan kemiskinan bisa dituntaskan yaitu dengan menerapkan Islam secara kafah (menyeluruh). 

Sistem yang bersumber dari Sang Pencipta manusia yakni Allah Swt. yang telah memberikan solusi atas seluruh persoalan manusia yang ada di muka bumi termasuk persoalan kemiskinan. Sebab hanya dengan penerapan Islam kafah maka kesejahteraan setiap masyarakat akan terjamin dengan sebaik-baiknya.
 
Islam telah menetapkan pemimpin negara sebagai Raa’in yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan rakyat. 

Melalui berbagai konsep dalam sistem ekonomi Islam, negara dapat mewujudkan tujuan yang selama ini tidak dapat terlaksana dalam sistem kapitalis. 

Sejarah pun turut mencatat bagaimana kegemilangan akan terasa jika negara menerapkan sistem Islam kaffah sejak Rasulullah SAW berhasil mendirikan negara Islam di Madinah sampai masa kekhilafahan Utsmaniyah tahun1924 M sebelum Mustafa Kemal Ataturk laknatullah menghancurkan Daulah Islam.

Wallahu a’lam

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ziarah Intelektual

 

Hidangan Zen, Sajian Nabi

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved