Berita Mateng

HMI Mamuju Tengah Soroti Polda Sulbar dan Polres Mateng, THM hingga Judi Sabung Ayam

Taufik Saleng mengatakan, oknum Polda diduga terlibat dibalik maraknya provider ilegal di Mamuju meminta setoran ke para owner.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
DEMO HMI - Ketua HMI Mateng, Taufik Saleng, menyoroti kinerja Polres Mamuju Tengah dan Polda Sulawesi Barat, Jumat (13/6/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) menyoroti kinerja Kepolisian daerah (Polda) Sulbar dan Kepolisian Resort (Polres) Mateng.

Sorotan tersebut sebagai bentuk ketidakpuasan HMI terhadap kinerja instansi tersebut.

Baca juga: Pegawai Bank Dalang Kredit Fiktif di Majene Rugikan Negara hingga Miliaran, Palsukan Dokumen

Baca juga: Massa Rusak Rumah Warga Parappe Polman Saksi Sengketa Tanah, Polisi Sigap Evakuasi ke Polsek

Ketua HMI Mateng, Taufik Saleng mengatakan, oknum Polda diduga terlibat dibalik maraknya provider ilegal di Mamuju meminta setoran ke para owner.

"Informasi kami terima, para owner diminta menyetor hingga puluhan juta per bulan," ungkap Taufik kepada Tribun-Sulbar.com, Jumat (13/6/2025).

"Kalau bukti setoran ke oknum Polda ada data awal saya pegang," terangnya.

Olehnya itu, ia berkeyakinan, dugaan setoran tersebut benar-benar ada.

Taufik juga menilai, selain kinerja Polda Sulbar, kinerja Polres Mateng juga buruk.

"Kinerja Polres Mateng dan Polda Sulbar makin bobrok, itu dibuktikan dengan maraknya kegiatan yang melanggar hukum atau kasus-kasus yang mangkrak baik di Polres hingga Polda Sulawesi Barat," kesalnya.

Ia merincikan, beberapa temuannya di lapangan terkait kinerja kepolisian yang dinilai tidak mampu diatasi, diantaranya terkait provider ilegal/penjualan kembali tanpa perizinan yang lengkap.

Tempat Hiburan Malam (THM) masih marak seperti di Tallungallo dan Benteng, judi sabung ayam di Kecamatan Tobadak hingga tambang ilegal.

"Semua saya pegang datanya," tegasnya.

"Khusus kasus provider ilegal di Mateng ini sangat merugikan negara karena sama sekali tidak tersentuh pajak dan ini menjadi pintu masuk bagi oknum-oknum kepolisian melakukan pemerasan," tambahnya.

Belum lagi di kasus yang berbeda oknum Polda diduga memeras para pedagang pertokoan di Mamuju Tengah tidak ditindaklanjuti.

"Kasus yang telah dilaporkan oleh saudara Nirwan yang telah dirilis di media online beberapa waktu lalu," katanya.

"Jika kasus ini tidak diatensi oleh Polres Mateng dan Polda Sulbar maka kami menduga oknum-oknum pemeras di backup oleh lembaga kepolisian," kuncinya.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Tribun-Sulbar.com masih melakukan upaya konfirmasi ke Kapolres Mateng, terkait sorotan HMI, namun belum mendapat jawaban. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved