Berita Mateng

Jalan Poros Bayor Mamuju Tengah Memprihatinkan, Hujan Licin Kemarau Berdebu 

Apalagi, jalan tersebut ramai dilalui setiap hari, mulai dari anak sekolah, pegawai kantoran, polisi, petani hingga berbagai latar belakang profesi

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
sandi Anugrah
JALAN BERDEBU - Kondisi jalan poros Bayor - Pangalloang, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (20/7/2025). Terlihat, debu beterbangan dimana-mana. (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pengendara sepeda motor mengeluhkan kondisi jalan Bayor - Pangalloang, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).

Pasalnya, jalan ini sudah lama rusak namun tak kunjung diperbaiki secara permanen.

Di musim hujan, jalanan akan licin dan becek bak kubangan kerbau.

Sementara di musim kemarau, jalanan menghasilkan debu beterbangan dimana-mana hingga menyesakkan dada pengendara maupun warga sekitar.

Ambas, seorang warga mengaku kesal jika melintas di jalan tersebut, dikarenakan kondisi jalan berlubang dan rusak sudah berlangsung lama.

Baca juga: Penjual Es Tebu Raup Cuan Rp800 Ribu Jualan di CFD Mamuju, Habiskan 50 Batang Tebu

Baca juga: Remaja 18 Tahun di Mamasa Ditangkap Kasus Pencurian, Dua Motor Honda Jenis CRF dan CB150 Disita

"Sekitar tiga tahun terakhir ini Pak, sudah parah sekali seperti ini," ucapnya ditemui di lokasi, Jalan Poros Bayor, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Minggu (20/7/2025).

Menurutnya, baik pemerintah maupun warga sekitar telah melakukan perbaikan berupa penimbunan dan penggelederan.

Namun, tidak berlangsung lama, jalanan kembali rusak dan menghambat aktifitas warga.

Apalagi, jalan tersebut ramai dilalui setiap hari, mulai dari anak sekolah, pegawai kantoran, polisi, petani hingga berbagai latar belakang profesi masing-masing.

"Kemarin, baru lagi dilakukan penimbunan secara swadaya oleh masyarakat, tetapi jika hujan turun sangat dipastikan rusak lagi," tambahnya.

"Semoga segera dilakukan perbaikan secara permanen, karena jika hanya peningkatan jalan atau perawatan, tidak akan berlangsung lama Pak," harapnya.

Hal senada disampaikan Riky, seorang pengendara lain yang kerap melintas di jalan tersebut.

Ia mengatakan, ketika musim hujan, jalanan akan becek dan licin sehingga pengendara ekstra hati-hati. Sementara di musim kemarau, jalanan akan dipenuhi debu.

"Lihat mki Pak, bagaimana debu sekarang, tapi kalau hujan, licinnya minta ampun ditambah jalan bergelombang karena banyak lubang, sehingga banyak pengendara biasa terperosok disini," ungkapnya.

"Untungnya tidak ada ji sampai parah jika terjatuh disini, paling pakaiannya kotor jika hujan atau kalau musim kemarau seperti ini debu-debu menempel di pakaian," tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved