Berita Mamuju
Penjual Es Tebu Raup Cuan Rp800 Ribu Jualan di CFD Mamuju, Habiskan 50 Batang Tebu
Rahasia laris manisnya es sari tebu milik Bahri ternyata ada pada kesegaran dan kealamiannya.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Bahri, pedagang es tebu meraup cuan hingga Rp800 ribu dengan jualan di momentum car free day (CFD) di Jalan Arteri, Mamuju, Sulawesi Barat setiap hari Minggu.
Omzet Rp 800 ribu dikantongi hanya dalam beberapa jam berjualan.
"Alhamdulillah, hari ini dapat lebih dari Rp 800 ribu," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, pada Minggu (20/7/2025).
Rahasia laris manisnya es sari tebu milik Bahri ternyata ada pada kesegaran dan kealamiannya.
Baca juga: Remaja 18 Tahun di Mamasa Ditangkap Kasus Pencurian, Dua Motor Honda Jenis CRF dan CB150 Disita
Baca juga: Direlokasi, Pedagang di Mamuju Tengah Bingung Ngaku Tak Punya Tempat di Pasar Baru
Ia menegaskan minuman yang dijualnya dibuat dari 100 persen bahan alami, tanpa campuran pemanis buatan atau bahan tambahan lainnya.
"Semuanya alami, bahannya hanya tebu dan ditambahkan es batu. Tidak pakai gula tambahan atau pewarna," jelas Bahri.
Minuman ini pun menjadi favorit warga yang usai berolahraga.
Rasa manis alami dari sari tebu dan sensasi dingin dari es batu sangat cocok dinikmati saat tubuh tengah berkeringat dan membutuhkan kesegaran.
Modal yang diperlukan Bahri untuk menjalankan usahanya juga tidak besar.
Ia mengatakan harga satu batang tebu hanya sekitar Rp3 ribu.
Untuk CFD kali ini, ia menggunakan lebih dari 50 batang tebu.
"Modalnya tidak besar, tapi hasilnya alhamdulillah lumayan. Tebu saya beli dari Simboro dan Kalukku, satu batang Rp 3 ribu. Hari ini pakai lebih dari 50 batang," katanya.
Namun, di balik manisnya keuntungan yang didapat, Bahri mengaku menghadapi tantangan dalam mendapatkan bahan baku.
Menurutnya, masih sedikit petani atau masyarakat yang menanam tebu di wilayah Mamuju, sehingga ketersediaan bahan baku kadang menjadi kendala.
"Saya biasa beli di Simboro dan Kalukku. Tapi memang kadang susah cari karena yang tanam tebu masih sedikit," ungkapnya.
Untuk satu porsi es sari tebu, Bahri menjualnya dengan harga Rp7 ribu.
Harga ini dinilai cukup terjangkau bagi semua kalangan, terutama di tengah cuaca panas Mamuju.
Sementara itu, pada hari-hari biasa di luar CFD, ia mengaku hanya mendapatkan omzet sekitar Rp 400 ribu. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Petani Pisang di Topoyo Terancam Gagal Panen, Tanaman Diserang Penyakit Darah |
![]() |
---|
Serahkan SK, Bupati Sutinah Ingatkan 634 PPPK Mamuju Jangan Ceraikan Pasangan |
![]() |
---|
Pemkab Mateng Kucurkan Rp300 Juta untuk Perbaikan Jalan Kompleks KTM Tobadak dan Jalur Dua Benteng |
![]() |
---|
Mantan Kapolda Sulbar Beri Siraman Qalbu Warga Binaan di Mamuju, Keterbatasan Tak Matikan Harapan |
![]() |
---|
Bantuan Korban Banjir di Kalukku Mamuju Cair, Apa Kabar Dana Stimulan Gempa Bumi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.