Berita Mamuju Tengah
Direlokasi, Pedagang di Mamuju Tengah Bingung Ngaku Tak Punya Tempat di Pasar Baru
Ia juga mengaku, bukan hanya dirinya tidak mendapat tempat di pasar baru, tetapi ada beberapa pedagang lain.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pedagang pasar lama Topoyo masih terus melakukan pembongkaran kios dan lapak mereka.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Mateng, per 21 Juli 2025, kompleks pasar lama Topoyo sudah kosong dari aktivitas jual beli dan perdagangan.
Begitupun para pedagang segera meninggalkan area tersebut untuk kemudian di relokasi ke pasar baru.
"Kami segera mengosongkan kios paling lambat besok Pak, karena setelah tanggal 21 Juli, pemerintah akan melakukan penertiban," ucap seorang pedagang, Purnama kepada Tribun-Subar.com saat ditemui di area pasar lama, Minggu (20/7/2025).
Menurutnya, pedagang sudah membongkar kiosnya sejak beberapa hari lalu pasca pemutusan arus listrik di wilayah pasar lama.
"Mulai Senin lalu kami melakukan pembongkaran secara mandiri," jelasnya.
Baca juga: Retret Pejabat, Pemprov Sulbar Satukan Visi Misi Pembangunan Berkelanjutan
Baca juga: Sekda Litha Tegaskan Mamuju Tengah Tetap Laksanakan Porprov 2026, Segera Rapat dengan Pengurus Cabor
Lebih lanjut ia mengatakan, dirinya lebih memilih membongkar sendiri ketimbang ditertibkan pemerintah agar bahan bangunannya masih bisa digunakan kembali.
"Kalau pemerintah yang bongkar pasti banyak peralatan bangunan yang rusak Pak, makanya kami lebih baik bongkar sendiri," ungkapnya.
Hal senada disampaikan seorang pedagang bernama Bojex, ia mengaku bingung mau pindah kemana.
Hal itu dikarenakan dirinya tidak mendapat tempat di pasar baru.
"Bagaimana caranya kami mau pindah ke pasar baru, sedangkan saya sendiri tidak memiliki tempat disana bos," bebernya.
Ia juga mengaku, bukan hanya dirinya tidak mendapat tempat di pasar baru, tetapi ada beberapa pedagang lain.
"Belum lagi ukuran bangunan disana hanya 3 x 3, spring bed saya saja masuk sudah full bagaimana dengan barang lain, sedangkan kami itu mayoritas menjadikan kios kami sebagai tempat tinggal," tutupnya.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Minggu (20/7/2025), mayoritas kios pedagang sudah rata dengan tanah.
Hanya ada beberapa kios masih dilakukan pembongkaran hingga hari ini.
Terlihat juga, beberapa bekas material dan peralatan bangunan disusun rapi di masing-masing bekas kios untuk kemudian diangkut dan dimanfaatkan kembali oleh pedagang. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
Pemkab Mateng Kucurkan Rp300 Juta untuk Perbaikan Jalan Kompleks KTM Tobadak dan Jalur Dua Benteng |
![]() |
---|
Anggota Paskibra Sambangi DPRD Mateng Usai Jalankan Tugas, Bahas Semengat Kebangsaan Pemuda |
![]() |
---|
JOROK! Sampah Berserakan di Alun-alun Tugu Benteng Kayu Mangiwang Mateng Usai Lomba 17 Agustus |
![]() |
---|
Rusak Estetika Kota, Rumput Liar Tumbuh Subur di Trotoar Jalur Dua Trans Sulawesi Mateng |
![]() |
---|
Harga Penja Kering di Pasar Topoyo Mamuju Tengah Rp 35 Per Kilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.