Workshop Public Speaking
IAI Mamuju Workshop Public Speaking "The Healing Talk" untuk Tingkatkan Kemampuan Komunikasi Nakes
Workshop berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (6–7 September 2025), di Hotel Maleo Town Square Mamuju.
TRIBUN-SULBAR.COM - Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Mamuju menggelar Workshop Public Speaking bertajuk "The Healing Talk: Seni Berbicara yang Menyentuh Hati Pasien".
Workshop berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu (6–7 September 2025), di Hotel Maleo Town Square Mamuju.
Sebanyak 655 peserta dari berbagai profesi tenaga medis dan kesehatan ikut berpartisipasi, terdiri dari 100 peserta offline dan 555 peserta online.
Baca juga: Bulan Ramadan, IAI Cabang Mamuju Bagikan Susu Hingga Vitamin Anak Beresiko Stunting
Baca juga: Hari Farmasi Dunia, IAI Mamuju Edukasi Kesehatan dan Senam Bersama
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua DPD IAI Sulawesi Barat, Aminuddin, dengan menghadirkan Program & Director of INSIGHT SINERGI TALENTA, Yenny Ramli, sebagai pemateri utama.
Ketua Panitia, Magfirah Samiran, menyebutkan workshop ini dirancang untuk membekali tenaga kesehatan dengan keterampilan komunikasi yang efektif.
“Kami berharap kegiatan berjalan lancar dan sukses. Semoga peserta bisa merasakan manfaat besar dari kegiatan ini,” ujar Magfirah dalam laporannya saat pembukaan, Sabtu (6/9/2025).

Ketua IAI Cabang Mamuju, Hasmiati, menegaskan workshop ini berangkat dari fenomena di lapangan, di mana masih sering terjadi miskomunikasi antara petugas kesehatan dan pasien.
“Kadang informasi tidak tersampaikan dengan baik kepada pasien karena komunikasi yang belum menyentuh hati, sehingga menimbulkan insiden atau komplain,” jelas Hasmiati.
Menurutnya, meski pelayanan sudah sesuai SOP, persoalan komunikasi seringkali menjadi kendala.
Karena itu, IAI Mamuju berharap workshop ini dapat meningkatkan keterampilan tenaga medis agar lebih proaktif dan mampu menjalin komunikasi efektif dengan pasien.
Pemateri Yenny Ramli menekankan, komunikasi efektif sangat penting agar informasi medis yang rumit dapat disampaikan lebih sederhana kepada pasien.
“Perintah minum obat misalnya, harus disampaikan dengan cara yang mudah dipahami pasien agar mereka bisa mengobati diri sendiri dan memiliki kesadaran untuk sembuh. Jadi Workshop Public Speaking ini sangat penting,” tegasnya.
Selama workshop, peserta akan menerima tiga materi utama, dasar-dasar public speaking bagi tenaga kesehatan, komunikasi efektif dalam public speaking, dan teknik vokalisasi dan pemilihan diksi dalam edukasi pasien kesehatan.
Yenny menambahkan, petugas kesehatan harus mampu hadir secara aktif mendengarkan pasien, mengajukan pertanyaan yang tepat, serta memilih kalimat, frekuensi, dan intonasi yang sesuai.
“Ada satu slogan yang penting diterapkan tenaga kesehatan, yakni I like you because I am like you,” pungkasnya.(*)
Korupsi Anggaran Perawatan Persalinan & Perjalanan Dinas, Eks Bendahara Dinkes Polman Diadili |
![]() |
---|
Akhirnya Jl Nelayan Mamuju yang Dulu Rusak Parah, Kini Sudah Mulus, Warga : Semoga Awet |
![]() |
---|
DPR RI Setuju Hapus Tunjangan Perumahan Rp50 Juta, Biaya Listrik, Biaya Transportasi Dipangkas |
![]() |
---|
Harga Minyakita di Mamuju Tembus Rp18 Ribu, Bulog Akui Stok Terbatas & Evaluasi Distributor Nakal |
![]() |
---|
WHO: 1 Miliar Orang di Dunia Alami Gangguan Kesehatan Mental, Cemas dan Depresi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.